Jumat, 30 Oktober 2009

Kisah Gempa SUMBAR dan Ayat AlQuran

siang tadi saya berangkat jumatan di belakang rumah diiringi oleh teriknya sinar matahari yang sangat puuuaaanas sekali. Karena telat saya dapat tempat dibelakang, saya maju kedepan ketika muadzin mengumandangkan iqomah tanda waktu shalat akan tiba. Ketika tiba dekat kotak infaq saya mengambil selebaran jumat TABLIG.
Setelah pulang saya melihat isinya dan ternyata sangat menarik.

Dalam buletin itu dikabarkan bahwa telah beredar SMS yang mengaitkan antara gempa Sumbar dengan kandungan ayat ayat al qur’an.
Gempa Sumbar dilihat dari peristiwa dan kejadiannya adalah:
di bulan November pada tanggal 30, dalam SMS ini tanggal terxebut dikaitkan dengan ayat Alqur’an sesuai yaitu QS 30.ayat 9 bunyinya

Dan apakah mereka tidak mengadakan perjalanan di muka bumi dan memperhatikan akibat (yang diderita) oleh orang orang sebelum mereka? orang orang itu lebih kuat daripada mereka (sendiri) dan telah mengolah tanah (bumi) serta memakmurkannya lebih banyak dari apa yang telah mereka makmurkan dan telah datang kepada mereka Rasul rasul mereka yang membawa bukti yang nyata. Maka Allah sekali kali tidak berlaku zalim terhadap mereka tetapi merekalah yang berlaku zalim terhadap diri mereka sendiri.

Bertepatan dengan tanggal 11 syawal (bulan ke 10) maka sesuai dengan ayat alqur’an QS 11 ayat 10 yang berbunyi

Dan jika kami merasakan kebahagiaan setelah bencana yang menimpanya. Niscaya dia akan berkata:”Telah hilang bencana bencana itu daripadaku”. sesungguhnya dia sangat gembira lagi bangga

Jika Dilihat dari waktu dan jam
Kejadian gempa pertama pukul 17.16 menit.
sesuai Qs 17 ayat 16 yang berbunyi

Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri , maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah dinegeri itu ( supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan di negeri itu . Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami). Kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur hancurnya.
Kejadian kedua atau gempa susulan terjadi waktu 17.58 menit
sesuai dengan ayat alqur’an QS 17 ayat 58 yang berbunyi:

Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya) melainkan KAmi membinasakannya sebelum hari kiamat, atau Kami adzab (penduduknya) dengan adzab yang sangat keras, yang demikian itu tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh)

Kejadian ketiga gempa jam 08.52

sesuai surat alquran Qs 8 ayat 52 yang berbunyi

(keadaan mereka) sama seperti keadaan Firaun dan pengikut pengikutnya dan orang orang sebelumnya. mereka mengingkari ayat ayat Allah , maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat keras siksanya.

Sumber http://mgitapurnama.dagdigdug.com/?p=848
Selengkapnya...

Muhammad al-Fatih Secrets Revealed!

Bisyarah
adalah sebuah kabar gembira yang Allah turunkan kepada ummatnya, baik
melalui al-Qur’an ataupun melalui ucapan rasulullah. Bisyarah adalah
perlambang janji Allah dan menjadi penyemangat kaum muslim selama
berabad-abad lamanya, keyakinan akan janji ALlah ini terpatri kuat di
dalam jiwa kaum muslim dan menjadi harapan ditengah-tengah kepuusasaan,
menjadi pengingat dalam kealpaan dan menjadi sebuah sumber energi yang
tidak terbatas sampai kapanpun juga. Dengan bisyarah inilah kaum muslim
berjuang dan menorehkan tinta emas dalam sejarah peradaban dunia.

Salah satu bisyarah yang dapan menginspirasi setiap muslim adalah
bisyarah rasulullah yang disampakan oleh Abdullah bin Amru pada
shahabat:

فقال عبد الله بينما نحن حول رسول الله صلى الله عليه وسلم نكتب إذ سئل
رسول الله صلى الله عليه وسلم أي المدينتين تفتح أولا قسطنطينية أو رومية
فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم مدينة هرقل تفتح أولا يعني قسطنطينية

Abdullah bin Amru bin Al-Ash berkata, "bahwa ketika kami duduk di
sekeliling Rasulullah SAW untuk menulis, tiba-tiba beliau SAW ditanya
tentang kota manakah yang akan futuh terlebih dahulu, Konstantinopel
atau Roma. Rasulullah SAW menjawab, "Kota Heraklius terlebih dahulu
(maksudnya Konstantinopel) (HR Ahmad)

لتفتحن القسطنطينية فلنعم الأمير أميرها ولنعم الجيش ذلك الجيش

Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat Amir
(panglima perang) adalah Amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah
pasukannya (HR Ahmad)

Ini adalah sebuah bisyarah, petunjuk dan kabar gembira bagi kaum muslim
bahwa dua pilar peradaban barat pada waktu itu yang dijadikan simbol
yaitu: Kota Roma (Romawi Barat) dan Kota Konstantinopel (Romawi Timur)
akan diberikan dan dibebaskan oleh kaum muslim.

Dan hal ini menjadi penyemangat para Khalifah untuk melakukan futuhat,
tercatat dalam sejarah bahwa Abu Ayyub al-Anshari (44 H) pada Khalifah
Muawiyyah bin Abu Sufyan adalah orang yang pertama kali ingin
merealisasikan janji Allah tersebut, namun karena kondisi fisik beliau
tidak mampu memenuhinya, walaupun begitu, beliau meminta agar jasadnya
dikuburkan di bawah kaki pasukan kaum muslim terdepan pada saat
ekspedisi itu sebagai sebuah milestone bagi mujahid selanjutnya. Lalu
Khalifah Sulaiman bin Abdul Malik (98 H) pada masa Kekhalifahan
Umayyah, Khalifah Harun al-Rasyid (190 H) masa Kekhalifahan Abasiyyah,
Khalifah Beyazid I (796 H) masa Kekhalifahan Utsmanityyah, Khalifah
Murad II (824 H) masa Kekhalifahan Utsmaniyyah juga tercatat dalam
usaha penaklukan konstantinopel, tetapi karena satu dan lain hal, Allah
belum mengizinkan kaum muslim memenangkan pertempuran itu.

Konstantinopel merupakan salah satu kota terpenting di dunia, kota ini
memiliki benteng yang tidak tertembus yang dibangun pada tahun 330 M.
oleh Kaisar Byzantium yaitu Constantine I. Konstaninopel memiliki
posisi yang sangat penting di mata dunia. Sejak didirikannya,
pemerintahan Byzantium telah menjadikannya sebagai ibukota pemerintahan
Byzantium. Konstantinopel merupakan salah satu kota terbesar dan
benteng terkuat di dunia saat itu, dikelilingi lautan dari tiga sisi
sekaligus, yaitu selat Bosphorus, Laut Marmarah dan Tanduk Emas (golden
horn) yang dijaga dengan rantai yang sangat besar, hingga tidak
memungkinkan untuk masuknya kapal musuh ke dalamnya. Pentingnya posisi
konstantinopel ini digambarkan oleh napoleon dengan kata-kata
".....kalaulah dunia ini sebuah negara, maka Konstantinopel inilah yang
paling layak menjadi ibukota negaranya!".

Adalah Muhamamd II atau selanjutnya dikenal sebagai Muhammad al-Fatih,
yang akan menaklukan kota ini, sejak kecil dia telah dididik oleh
ulama-ulama besar pada zamannya, khususnya Syaikh Aaq Syamsuddin yang
tidak hanya menanamkan kemampuan beragama dan ilmu Islam, tetapi juga
membentuk mental pembebas pada diri Mumammad al-Fatih. Beliau selalu
membekali al-Fatih dengan cerita dan kisah para penakluk, kisah syahid
dan mulianya para mujahid, dan selalu mengingatkan Muhammad II tentang
bisyarah rasulullah dan janji Allah yang menjadikan seorang anak kecil
bernama Muhammad II memiliki mental seorang penakluk.

Maka
tidak mengherankan ketika berumur 23 tahun, al-Fatih telah menguasai 7
bahasa dan dia telah memimpin ibukota Khilafah Islam di Adrianopel
(Edirne) sejak berumur 21 tahun (ada yang memberikan keterangan dia
telah matang dalam politik sejak 12 tahun). Sebagian besar hidup
al-Fatih berada diatas kuda, dan beliau tidak pernah meninggalkan
shalat rawatib dan tahajjudnya untuk menjaga kedekatannya dengan Allah
dan memohon pertolongan dan idzinnya atas keinginannya yang telah
terpancang kuat dari awal: Menaklukan Konstantinopel.

Diapun sadar untuk menaklukkan konstantiopel dia membutuhkan
perencanaan yang baik dan orang-orang yang bisa diandalkan, maka diapun
membentuk dan mengumpulkan pasukan elit yang dinamakan Janissaries,
yang dilatih dengan ilmu agama, fisik, taktik dan segala yang
dibutuhkan oleh tentara, dan pendidikan ini dilaksanakan sejak dini,
dan khusus dipersiapkan untuk penaklukan konstantinopel. 40.00 orang
yang loyal kepada Allah dan rasul-Nya pun berkumpul dalam penugasan
ini. Selain itu dia juga mengamankan selat bosphorus yang menjadi nadi
utama perdagangan dan transportasi bagi konstantinopel dengan membangun
benteng dengan 7 menara citadel yang selesai dalam waktu kurang dari 4
bulan.

Tetapi konstantinopel bukanlah kota yang mudah ditaklukkan, kota ini
menahan serangan dari berbagai penjuru dunia dan berhasil menetralkan
semua ancaman yang datang kepadanya karena memiliki sistem pertahanan
yang sangat maju pada zamannya, yaitu tembok yang luar biasa tebal dan
tinggi, tingginya sekitar 30 m dan tebal 9 m, tidak ada satupun
teknologi yang dapat menghancurkan dan menembus tembok ini pada masa
lalu. Dan untuk inilah al-Fatih menugaskan khusus pembuatan senjata
yang dapat mengatasi tembok ini.

Setelah mempersiapkan meriam raksasa yang dapat melontarkan peluru
seberat 700 kg, al-Fatih lalu mempersiapkan 250.000 total pasukannya
yang terbagi menjadi 3, yaitu pasukan laut dengan 400 kapal perang
menyerang melalui laut marmara, kapal-kapal kecil untuk menembus selat
tanduk, dan sisanya melalui jalan darat menyerang dari sebelah barat
konstantinopel, awal penyerangan ini dilakukan pada tanggal 6 April
1453, yang terkenal dengan The Siege of Constantinple.

Keseluruhan pasukan al-Fatih dapat direpotkan oleh pasukan
konstantinopel yang bertahan di bentengnya, belum lagi serangan bantuan
dari negeri kristen lewat laut menambah beratnya pertempuran yang harus
dihadapi oleh al-Fatih, sampai tanggal 21 April 1453 tidak sedikitpun
tanda-tanda kemenangan akan dicapai pasukan al-Fatih, lalu akhirnya
mereka mencoba suatu cara yang tidak terbayangkan kecuali orang yang
beriman. Dalam waktu semalam 70 kapal pindah dari selat bosphorus
menuju selat tanduk dengan menggunakan tenaga manusia. Yilmaz Oztuna di
dalam bukunya Osmanli Tarihi menceritakan salah seorang ahli sejarah
tentang Byzantium mengatakan:

“kami tidak pernah melihat dan tidak pernah mendengar sebelumnya,
sesuatu yang sangat luar biasa seperti ini. Muhammad Al-Fatih telah
mengubah bumi menjadi lautan dan dia menyeberangkan kapal-kapalnya di
puncak-puncak gunung sebagai pengganti gelombang-gelombang lautan.
Sungguh kehebatannya jauh melebihi apa yang dilakukan oleh Alexander
yang Agung,”

70 Kapal al-Fatih dipindahkan dari Selat Bosphorus ke Selat Tanduk melalui Pegunungan Galata dalam waktu 1 malam

Pengepungan ini terus berlanjut sampai dengan tanggal 27 Mei 1453,
melihat kemenangan sudah dekat, Muhamamad al-Fatih mengumpulkan para
pasukannya lalu berkhutbah didepan mereka:

Jika penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah SAW
telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti,
maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji
dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena
itu, sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan
besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan
Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu
didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar
syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat
peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para
pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam
pertempuran

Subhanallah, ini sebuah penegasan pada pasukannya bahwa kemenangan
tidak akan bisa dicapai dengan mengandalkan kekuatan belaka, bukan pula
karena kecerdasan dan strategi perang, Muhammad al-Fatih sangat
memahami bahwa kemenangan hanya akan tercapai dengan izin dan
pertolongan Allah.

Maka ia meminta seluruh pasukannya bermunajat pada Allah, menjauhkan
diri dari maksiat, bertahajjud pada malam harinya dan berpuasa pada
esok harinya. Pada tanggal 29 Mei 1453, serangan terakhir dilancarkan,
dan sebelum Ashar, al-Fatih sudah menginjakkan kakinya di gerbang masuk
konstantinopel. Berakhirlah pengepungan selama 52 hari lamanya dan
penantian panjang akan janji Allah selama 825 tahun lamanya.
Konstantinopel dibebaskan kaum muslim melalui tangan al-Fatih!

Bayangkan, kekuatan seperti apa yang bisa menjaga semangat, persatuan,
dan kesabaran selama 52 hari perang dan lintas generasi dalam 825 tahun
lamanya? Kekuatan seperti apa yang dapat menjadikan anak muda berumur
23 tahun menaklukan sebuah peradaban besar?

Inilah yang dinamakan kekuatan percaya pada janji Allah dan bisyarah
rasul-Nya. Kemampuan melihat tidak dengan mata tetapi dengan keimanan,
kekuatan yang melebihi apapun, Beyond the Inspiration.

They believe in something that can't be seen by eyes! Allahuakbar!

Konstantinopel telah takluk dan itu tidak akan terulang kembali karena
posisi yang mulia dalam bisyarah rasulullah telah ditempati oleh
Muhammad al-Fatih. Penaklukan kota Roma hanya menunggu waktu dan posisi
kemuliaan itupun akan ditempati oleh satu orang. Tetapi ada satu
bisyarah lagi yang rasulullah sampaikan pada kita, yang mengajak kita
semuanya untuk merealisasikan itu.

تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ
يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةٌ عَلَى
مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ
يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا
عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا
شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا
شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا
ثُمَّ تَكُونُ خِلاَفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ

"Di tengah-tengah kalian terdapat zaman kenabian, atas izin Allah ia
tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak
mengangkatnya. Kemudian akan ada Khilafah yang mengikuti manhaj
kenabian. Ia ada dan atas izin Allah ia akan tetap ada. Lalu Dia akan
mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada
kekuasaan (kerajaan) yang zalim; ia juga ada dan atas izin Allah ia
akan tetap ada. Lalu Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak
mengangkatnya. Kemudian akan ada kekuasaan (kerajaan) diktator yang
menyengsarakan; ia juga ada dan atas izin Alah akan tetap ada.
Selanjutnya akan ada kembali Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian".
(HR. Ahmad)

Pragmatisme pasti akan menafikkan Idealisme

Pragmatisme meniscayakan Kompromisme

Sedangkan,

Idealisme menafikkan Pragmatisme

Idealisme meniscayakan Keyakinan akan Bisyarah Allah dan Rasul

Perbedaan orang kafir dan mukmin adalah:

Orang mukmin yakin dahulu lalu mereka (pasti) akan melihat

Orang kafir butuh melihat dulu lalu (mungkin) akan yakin

Pilih mana?!

Allah saksikanlah, Felix Siauw adalah telah mendaftarkan diri menyambut Khilafah 'ala minhajin nubuwwah yang akan segera tegak!

Selengkapnya...

Rasa Bersyukur Yang Sebenarnya

Sebuah renungan kecil untuk kita ....
*_

Skenario 1_*
Andaikan kita sedang naik di dalam sebuah kereta ekonomi. Karena tidak
mendapatkan tempat duduk, kita berdiri di dalam gerbong tersebut.
Suasana cukup ramai meskipun masih ada tempat bagi kita untuk
menggoyang-goyangka n kaki. Kita tidak menyadari handphone kita
terjatuh. Ada orang yang melihatnya, memungutnya dan langsung
mengembalikannya kepada kita. "Pak, handphone bapak barusan jatuh nih,"
kata orang tersebut seraya memberikan handphone milik kita. Apa yang
akan kita lakukan kepada orang tersebut?

Respons: /Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih dan berlalu begitu
saja./
_

*Skenario 2*_
Sekarang kita beralih kepada skenario kedua. Handphone kita terjatuh dan
ada orang yang melihatnya dan memungutnya. Orang itu tahu handphone itu
milik kita tetapi tidak langsung memberikannya kepada kita. Hingga tiba
saatnya kita akan turun dari kereta, kita baru menyadari handphone kita
hilang. Sesaat sebelum kita turun dari kereta, orang itu ngembalikan
handphone kita sambil berkata, "Pak, handphone bapak barusan jatuh nih."
Apa yang akan kita lakukan kepada orang tersebut?
*
Respons*: /Mungkin kita akan mengucapkan terima kasih juga kepada orang
tersebut. Rasa terima kasih yang kita berikan akan lebih besar daripada
rasa terima kasih yang kita berikan pada orang di skenario pertama
(orang yang langsung memberikan handphone itu kepada kita). Setelah itu
mungkin kita akan langsung turun dari kereta.
/

_*Skenario 3*_
Marilah kita beralih kepada skenario ketiga. Pada skenario ini, kita
tidak sadar handphone kita terjatuh, hingga kita menyadari handphone
kita tidak ada di kantong kita saat kita sudah turun dari kereta. Kita
pun panik dan segera menelepon ke nomor handphone kita, berharap ada
orang baik yang menemukan handphone kita dan bersedia mengembalikannya
kepada kita. Orang yang sejak tadi menemukan handphone kita (namun tidak
memberikannya kepada kita) menjawab telepon kita.

"Halo, selamat siang, Pak. Saya pemilik handphone yang ada pada bapak
sekarang," kita mencoba bicara kepada orang yang sangat kita harapkan
berbaik hati mengembalikan handphone itu kembali kepada kita.

Orang yang menemukan handphone kita berkata, "Oh, ini handphone bapak
ya. Oke deh, nanti saya akan turun di stasiun berikut. Biar bapak ambil
di sana nanti ya."

Dengan sedikit rasa lega dan penuh harapan, kita pun pergi ke stasiun
berikut dan menemui "orang baik" tersebut. Orang itu pun memberikan
handphone kita yang telah hilang. Apa yang akan kita lakukan pada orang
tersebut? Satu hal yang pasti, kita akan mengucapkan terima kasih, dan
seperti nya akan lebih besar daripada rasa terima kasih kita pada
skenario kedua bukan? Bukan tidak mungkin kali ini kita akan memberikan
hadiah kecil kepada orang yang menemukan handphone kita tersebut.

_*Skenario 4*_
Terakhir, mari kita perhatikan skenario keempat.
Pada skenario ini, kita tidak sadar handphone kita terjatuh, kita turun
dari kereta dan menyadari bahwa handphone kita telah hilang, kita
mencoba menelepon tetapi tidak ada yang mengangkat. Sampai akhirnya kita
tiba di rumah. Malam harinya, kita mencoba mengirimkan SMS :

"Bapak / Ibu yang budiman. Saya adalah pemilik handphone yang ada pada
bapak / ibu sekarang. Saya sangat mengharapkan kebaikan hati bapak / ibu
untuk dapat mengembalikan handphone itu kepada saya. Saya akan
memberikan imbalan sepantasnya. " SMS pun dikirim dan tidak ada balasan.
Kita sudah putus asa. Kita kembali mengingat betapa banyaknya data
penting yang ada di dalam handphone kita. Ada begitu banyak nomor
telepon teman kita yang ikut hilang bersamanya. Hingga akhirnya beberapa
hari kemudian, orang yang menemukan handphone kita menjawab SMS kita,
dan mengajak ketemuan untuk mengembalikan handphone tersebut.

Bagaimana kira-kira perasaan kita? Tentunya kita akan sangat senang dan
segera pergi ke tempat yang diberikan oleh orang itu. Kita pun sampai di
sana dan orang itu mengembalikan handphone kita.Apa yang akan kita
berikan kepada orang tersebut?

*Respons:*Kita pasti akan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepadanya, dan mungkin kita akan memberikannya hadiah (yang kemungkinan
besar lebih berharga dibandingkan hadiah yang mungkin kita berikan di
skenario ketiga).

*_/Kesimpulan Moral/_*

1. Apa yang kita dapatkan dari empat skenario cerita di atas?
2. Pada keempat skenario tersebut, kita sama-sama kehilangan handphone,
dan ada orang yang menemukannya.

Orang pertama menemukannya dan langsung mengembalikannya kepada kita.
Kita berikan dia ucapan terima kasih.
Orang kedua menemukannya dan memberikan kepada kita sesaat sebelum kita
turun dari kereta. Kita berikan dia ucapan terima kasih yang lebih besar.
Orang ketiga menemukannya dan memberikan kepada kita setelah kita turun
dari kereta. Kita berikan dia ucapan terima kasih ditambah dengan
sedikit hadiah.
Orang keempat menemukannya, menyimpannya selama beberapa hari, setelah
itu baru mengembalikannya kepada kita. Kita berikan dia ucapan terima
kasih ditambah hadiah yang lebih besar.

Ada sebuah hal yang aneh di sini. Cobalah pikirkan, di antara keempat
orang di atas, siapakah yang palingbaik? Tentunya orang yang
menemukannya dan langsung memberikannya kepada kita, bukan? Dia adalah
orang pada skenario pertama. Namun ironisnya, dialah yang mendapatkan
reward paling sedikit di antara empat orang di atas.

Manakah orang yang paling tidak baik? Tentunya orang pada skenario
keempat, karena dia telah membuat kita menunggu beberapa hari dan
mungkin saja memanfaatkan handphone kita tersebut selama itu. Namun,
ternyata dia adalah orang yang akan kita berikan reward paling besar.

/*Apa yang sebenarnya terjadi di sini?*/ Kita memberikan reward kepada
keempat orang tersebut secara tulus, tetapi orang yang seharusnya lebih
baik dan lebih pantas mendapatkan banyak, kita berikan lebih sedikit.

OK, kenapa bisa begitu? Ini karena rasa kehilangan yang kita alami
semakin bertambah di setiap skenario.

Pada skenario pertama, kita belum berasa kehilangan karena kita belum
sadar handphone kita jatuh, dan kita telah mendapatkannya kembali.
Pada skenario kedua, kita juga belum merasakan kehilangan karena saat
itu kita belum sadar, tetapi kita membayangkan rasa kehilangan yang
mungkin akan kita alami seandainya saat itu kita sudah turun dari kereta.
Pada skenario ketiga, kita sempat merasakan kehilangan, namun tidak lama
kita mendapatkan kelegaan dan harapan kita akan mendapatkan handphone
kita kembali.
Pada skenario keempat, kita sangat merasakan kehilangan itu. Kita
mungkin berpikir untuk memberikan sesuatu yang besar kepada orang yang
menemukan handphone kita, asalkan handphone itu bisa kembali kepada
kita. Rasa kehilangan yang bertambah menyebabkan kita semakin menghargai
handphone yang kita miliki.

Saat ini, adakah sesuatu yang kurang kita syukuri?
Apakah itu berupa rumah, handphone, teman-teman, kesempatan berkuliah,
kesempatan bekerja, atau suatu hal lain. Namun, apakah yang akan terjadi
apabila segalanya hilang dari genggaman kita. Kita pasti akan merasakan
kehilangan yang luar biasa. Saat itulah, kita baru dapat mensyukuri
segala sesuatu yang telah hilang tersebut. Namun, apakah kita perlu
merasakan kehilangan itu agar kita dapat bersyukur? Sebaiknya tidak.

Syukurilah segala yang kita miliki, termasuk hidup kita, selagi itu
masih ada. Jangan sampai kita menyesali karena tidak bersyukur ketika
itu telah lenyap dari diri kita.
Jangan pernah mengeluh dengan segala hal yang belum diperoleh.
Bahagialah dengan segala hal yang telah diperoleh. Sesungguhnya, hidup
ini berisikan banyak kebahagiaan. Bila kita mampu memandang dari sudut
yang benar.

Selengkapnya...

Berhenti Menjadi Tawanan Pikiran Negatif

Di British Columbia, dibangun sebuah penjara baru untuk menggantikan penjara Fort Alcan lama yang sudah digunakan untuk menampung para narapidana selama ratusan tahun. Setelah para napi dipindahkan ke tempat tinggal mereka yang baru, mereka menjadi bagian dari pasukan pekerja untuk mencopoti kayu, alat-alat listrik, dan pipa yang masih dapat digunakan dari penjara lama. Di bawah pengawasan para penjaga, napi-napi itu mulai melucuti dinding-dinding penjara lama.

Saat mereka melakukannya, mereka terperanjat oleh apa yang mereka temukan. Walaupun gembok-gembok besar mengunci pintu-pintu logam, dan batangan-batangan baja dua inci menutupi jendela sel-sel, dinding-dinding penjara itu sebenarnya terbuat dari kertas dan tanah liat, dicat sedemikian rupa sehingga menyerupai besi! Jika ada dari para narapidana yang memukul atau menendang dinding itu dengan keras, mereka dengan mudah dapat membuat lubang di situ, dan melarikan diri. Selama bertahun-tahun, bagaimanapun juga, mereka tinggal berjubel dalam sel-sel terkunci mereka, menganggap bahwa melarikan diri adalah
sesuatu yang mustahil.

Tak seorang pun pernah MENCOBA melarikan diri, karena mereka BERPIKIR itu mustahil.

Sahabat….

Saat ini pun banyak orang yang terpenjara dan berpikir mereka tidak mampu lagi untuk keluar dari penjara tersebut. Ya… mereka terpenjara oleh pikiran negative yang ada dalam dirinya. Mereka memiliki impian besar, namun mereka terpenjara oleh rasa takut. Mereka tak pernah berusaha mengejar impian – impian tersebut karena berpikir hal tersebut merupakan sesuatu yang mustahil. Mereka enggan mengejar impiannya karena menganggap mereka memiliki keterbatasan dalam dirinya.

Sahabat…

Memiliki impian besar adalah sesuatu yang mulia. Jangan pernah mengubur semua impian anda hanya karena keterbatasan yang ada pada diri anda. Banyak sekali orang-orang yang sukses memiliki keterbatasan dalam hidupnya. Banyak para konglomerat yang ada pada saat ini terlahir dari keluarga yang miskin, banyak pengusaha dan pebisnis besar yang memulai usahanya dengan modal dengkul alias nol, banyak tokoh-tokoh besar di dunia yang memiliki kekurangan fisik, banyak pula orang-orang besar yang tidak mengenyam pendidikan formal. Namun mereka telah membuktikan bahwa kekutan impian dan cita-citalah yang membuat mereka termotivasi untuk gigih memperjuangkan kehidupannya.



Bagaimana dengan kita?

Ingin menjadi orang2 yang terpenjara oleh rasa takut dan pikiran negatif...

Atau berusaha mendaobrak keterbatasan dan kemudian mampu mengukir sejarah kita.

Semua hal-hal yang besar berawal dari keberanian untuk memulai

(Sally Berger)

Selengkapnya...

Senin, 26 Oktober 2009

Qurban dan Binatang Sembelihan

“Tidak ada amal yang dilakukan oleh anak Adam yang paling disukai oleh Allah pada hari Nahr dari mengalirkan darah (binatang sembelihan). Sesungguhnya sembelihan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulu-bulunya dan lemaknya.

Sedangkan darahnya sudah diterima Allah sebelum jatuh ke tanah”. HR. Tirmidzi dari Siti Aisyah

Selengkapnya...

Bukti Kejahatan Yahudi

Ingin menginformasikan kepada Anda, Press release di bawah ini mencakup surat asli yang dikirim ke Duta Besar AS untuk PBB, yang berkaitan dengan Kejahatan Perang Israel. Surat itu disampaikan pagi ini pukul 5:30 waktu pacific. 2 jam kemudian, salinan dikirim ke misi yang mewakili masing-masing dan setiap negara di PBB. Silakan mengedarkan link ini kepada orang lain, dan menandatangani petisi Perdamaian jika Anda setuju dengan garis besarnya.

http://www.together 4peace.org/ index.php? option=com_ content&view=article&id=49:open-letter- to-us-ambassador -to-the-un- susan-rice&catid=12:press&Itemid=15

Peace be to you,

Selengkapnya...

Menanggapi Kiamat 2012

Hari Selasa (13/10/2009) lalu, ada e-mail masuk dari seseorang berinisial STP.

Bunyi pesan itu: Pak Liek, saya membaca artikel di "eramuslim", ada kalimat berikut, "Medan magnet bumi yang berfungsi sebagai pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari mulai retak, bahkan ada yang sampai sebesar kota California di sana-sini. Pergeseran kutub juga tengah berlangsung" . Apa yang dimaksud medan magnet bumi mulai retak? Apa pendapat Pak Liek tentang ramalan 2012 oleh suku Maya?

E-mail itu saya jawab singkat. Saya katakan, yang bisa retak ialah benda padat. Zat cair tidak retak. Gas juga tidak. Apalagi medan magnet, yang abstrak.

Keesokan harinya, Kompas menyajikan tulisan "Kiamat Tahun 2012 Dibantah". Dikatakan, Apolinaro Chile Pixtun, tetua Indian dari suku Maya asal Guatemala, menyatakan, berita bahwa menurut kalender Maya kiamat akan terjadi pada 21 Desember 2012 adalah tidak benar.

Setelah saya cek di internet, tulisan yang sebagian dikutip STP itu memang ada. Ramalan Kiamat 2012 bahkan dikait-kaitkan dengan ramalan suku-suku lain, dengan buku China kuno, I Ching, dan dengan peristiwa serta kegiatan orang dewasa ini. Namun juga dinyatakan, menurut Islam, meski kiamat tidak bisa dihindarkan, kita tidak akan pernah tahu kapan pastinya akan terjadi. Lalu tulisan itu ditutup dengan: "Wallahu'alam bishawab".

Retak atau bolong?

"...Medan magnet bumi... retak... sampai sebesar kota (sic) California.. .." Retak itu hanya dapat dikatakan pada (permukaan) benda padat yang patah beralur memanjang, tetapi kedua bagian di sebelah-menyebelah alur itu tidak terlepas. Tidak ada retakan sebesar negara bagian California. Kalau ada, itu bukan retak namanya, tetapi berlubang.

Yang dikatakan berlubang bukan medan magnet bumi, tetapi ozonosfer, lapisan atmosfer (20-26 kilometer di atas permukaan laut) yang kaya dengan gas O3. Karena ulah manusia menghamburkan CFC (senyawa khloro-fluoro- karbon), radikal bebas hasil penguraian CFC itu, yakni Cl dan ClO, "merampok" atom O (oksigen) dari molekul O3 (ozon).

Maka, ozon itu menjadi O2 (molekul oksigen). Pupuk juga melepaskan N2O, yang terurai oleh foton menjadi NO. Juga ada radikal bebas lain, yakni OH. Semuanya suka menyerobot O dari ozon. Padahal, ozonlah yang mampu menamengi bumi dari "sengatan" sinar ultraungu (UV>ultraviolet) . Di antara UV-A, UV-B, dan UV-C, yang paling berbahaya ialah UV-B (290-320 nanometer) sebab energinya sudah cukup tinggi, sedangkan intensitasnya dalam spektrum sinar matahari juga masih lumayan. Yang dirusak ialah kristalin alfa, yakni protein lensa bola mata dan DNA, terutama basanya, yakni [T (thymine), C (cytosine), A (adenine), dan G (guanine)] dengan akibat kanker kulit.

Medan magnet retak?

Ini sulit dipahami. Jika retak, berarti medan magnet bumi yang "garis-garis" -nya membujur (meridional) dari Kutub Utara (-nya medan geomagnetik) ke Kutub Selatannya terputus di (beberapa) lokasi tertentu. James Clerc Maxwell (di kuburannya, kalau bisa) akan marah sebab, menurut dia, tidak ada magnet berkutub tunggal (monopole). Medan magnet selalu "temu gelang", keluar dari Kutub Utara, lalu bisa "mengembara" ke mana-mana, tetapi akhirnya harus masuk kembali ke Kutub Selatan. Jadi, medan magnet tak dapat terputus. Mengatakan bahwa medan magnet bumi retak sebesar California di sana-sini terasa "absurd".

Radiasi?

Juga dikatakan, "medan magnet bumi merupakan pertahanan utama bumi terhadap radiasi sinar matahari". Sinar matahari adalah gelombang elektromagnetik yang dalam pandangan kuantum berupa zarah-zarah (particles) yang disebut foton. Foton itu netral (tidak bermuatan elektrik). Padahal, medan elektromagnetik, khususnya komponen magnetik, hanya membelokkan gerak zarah yang bermuatan.

Jadi, medan magnet tidak bisa menjadi pertahanan bumi terhadap radiasi sinar matahari. Memang ada zarah-zarah energetik yang disebut sinar kosmos. Sinar ini berasal dari ruang angkasa luar, mungkin dari bintang-bintang, termasuk matahari. Indikasi bahwa matahari juga melepas sinar kosmos tampak pada rapat elektron dalam plasma ionosfer (400-900 kilometer di atas permukaan laut), yang lebih tinggi pada siang hari ketimbang pada malam hari.

Ionosasi itu terjadi karena atom/molekul di atas sana dibentur zarah-zarah dari luar bumi. Sebagian zarah-zarah sinar kosmos ini dibelokkan oleh medan geomagnetik. Namun, mereka sedemikian energik sehingga tetap ada yang mampu "menghujani" bumi. Untung intensitasnya rendah sekali sehingga tidak berbahaya. Dalam pengukuran aktivitas cuplikan (sample) radioaktif, sinar kosmos itu hanya dianggap sebagai bagian radiasi latar (background radiation).

L Wilardjo Guru Besar Ilmu Fisika Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga

Oleh : Oleh L Wilardjo
Selengkapnya...

Pengertian Iqro yang Salah

"Dewasa ini, kaum muslim terpangkas dari tradisi intelektual mereka, dan, konsekuensinya, kaum muslim kehilangan etos pengetahuan maupun landasan moral dan intelektual mereka." Padahal, "Pesan Islam dimulai dengan sebuah buku (Al-Qur´an): sebuah buku yang mengandung visi moral dan kebaikan yang luar biasa."

Itulah gugatan sekaligus tangis Khaled Abou El Fadl yang diungkapkannya dengan getir dalam Musyawarah Buku (2001).



Harus diakui, setelah mengalami zaman keemasan, terutama sepanjang abad ke-8 hingga abad ke-13, peradaban Islam mengalami kemerosotan luar biasa. Kehancurannya secara fisik ditandai dengan pembantaian manusia dan penghancuran buku-buku oleh Hulagu dan bala tentara Mongolnya yang membinasakan Baghdad pada 1258. Sesudah itu, umat Islam terbenam dalam kegelapan akibat kebodohan, fanatisme, dan perang saudara. Kondisi itu, berlangsung hingga sekarang.
Sementara itu, bangsa-bangsa di Barat, dalam semangat membebaskan diri dari kegelapan, mencari segala macam ilmu (kimia, fisika, filsafat, biologi, kedokteran, geografi, hukum, astronomi, matematika) ke dunia Islam. Mereka menyerap ilmu yang dikembangkan oleh para "raksasa ilmu": Jabir bin Hayyan, Ibnu Al-Haytsam, Al Kindi, Ad-Damiri, Zakariyya Ar-Razi, Ibnu Sina, Ibnu Rusyd, Ibnu Majid, Al-Farghani, Al-Khawarizmi dan banyak lagi. Dan mereka berhasil: menguasai dunia, hingga sekarang.

*

Belajar adalah perintah Tuhan bagi umat manusia. Itulah wahyu pertama yang diberikan kepada Muhammad di Gua Hira: "Iqra´, Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menyiptakan. Dia telah menyiptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. " (QS 96. Al-'Alaq, Segumpal Darah). Dalam sejumlah hadist, Nabi Muhammad saw kemudian menjelaskan betapa indah dan mulianya apabila manusia mau menuntut ilmu.
"Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim."
"Tidak pantas bagi orang bodoh mendiamkan kebodohannya. "
"Ilmu itu laksana lemari (yang tertutup rapat) dan kunci pembukanya adalah pertanyaan. Oleh sebab itu, bertanyalah kalian, karena sesungguhnya dalam tanya-jawab diturunkan empat macam pahala, yakni: untuk yang bertanya, untuk orang berilmu (yang menjawab pertanyaan), untuk para pendengar, dan untuk orang yang menyintai mereka."
Bukan cuma itu. Nabi juga memberikan jaminan:
"Barangsiapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mempermudah baginya suatu jalan menuju surga. Sesungguhnya para malaikat meletakkan sayapnya bagi orang yang menuntut ilmu karena ridhonya dengan apa yang mereka perbuat.
Sesungguhnya orang yang berilmu itu dimohonkan ampun oleh makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, termasuk ikan dalam air. Dan kelebihan orang berilmu dari orang yang beribadah (tanpa ilmu) itu adalah bagaikan kelebihan bulan dari seluruh bintang yang lain."
Nabi pun memberikan janji yang teramat indah:
"Barangsiapa yang kedatangan maut saat menuntut ilmu, maka ia akan betemu dengan Allah. Dan tiadalah batas antara dia dengan para nabi, melainkan hanya derajat kenabian."
*

Tetapi, Nabi juga memberikan peringatan:
"Barangsiapa mencari ilmu bertujuan untuk membanggakan diri di hadapan para ulama, atau mendebat orang-orang bodoh, atau mencari perhatian manusia, dan mencari kedudukan, maka kelak dia berada di neraka."
Jangan biarkan usia, detik, dan hidup kita berlalu tanpa upaya belajar.

*

II
Anak

"Sekarang ini, di mana pun di dunia ini, tak ada orang dewasa yang mengetahui apa yang diketahui anak-anak." -- Margaret Mead (1901-1978), antropolog.

Bapak, Ibu, lepaskanlah anak-anak panah itu dari busurmu, biarkan mereka melesat, ke arah kiblat. Maka, seperti kata Gibran, selesailah tugasmu. Tidak lebih. Tidak kurang. Jika lebih, mereka akan jadi sumber fitnah, atau berhala -- menduakan yang Esa. Jika kurang, anak bisa jadi bencana, bagi keluarga dan masyarakat. Maka, jangan ambil apa yang bukan bagianmu -- yang sudah jadi ketetapan Tuhan. Maka, jangan tinggalkan apa yang menjadi tugasmu: beranak-pinak, melanjutkan fitrah khalifah, dan mensyukuri nikmat Allah.

*
Menurut peta genetik, setiap manusia, antara lain, memiliki Kromosom 6 (Kecerdasan) dan Kromosom 7 (Naluri), di samping 20 kromosom lainnya. Tingkat kecerdasan anak lebih dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang terjadi semasa ia dalam kandungan. Pengaruh itu tiga kali lebih besar dibandingkan dengan apa pun yang dilakukan oleh orangtuanya setelah anak itu lahir.
Adapun naluri, adalah instrumen yang menjadi tumpuan utama bagi lahirnya peradaban manusia. Penelitian Noam Chomsky dan Steven Pinker membuktikan: peranan naluri yang paling menakjubkan adalah dalam hal kemampuan berbahasa bagi manusia. Selain itu, hubungan cinta romantis dan keyakinan religius lebih dipengaruhi oleh naluri ketimbang oleh tradisi.

*
Anak-anak memang harus diajari iqra, membaca dan menulis, agar berilmu, mencapai kemuliaan, dan beroleh sayap malaikat. Tetapi, sekolah dan pendidikan adalah dua hal yang berbeda. Seperti kata filsuf dan pendidik dari Amerika, John Dewey (1859-1952), "Sekolah, pertama-tama, adalah institusi sosial." Dan pendidikan? "Pendidikan, adalah proses dari kehidupan, dan bukan persiapan untuk kehidupan di masa depan."
Itulah kurikulum yang diberikan oleh Kepala Sekolah di Tomoe Gakuen, untuk murid yang paling berbahagia: Totto-chan. Para orangtua dan guru, bacalah buku karya Tetsuko Kuroyanagi itu. Biarkan kehidupan berproses secara alamiah. Biarkan anak-anak bermain sambil belajar, dan belajar sambil bermain. Dan, kalau mereka dewasa nanti, ikuti hadis Nabi: ajari mereka berkuda, dan memanah.
*
Biarkan anak-anak menjadi dirinya sendiri, dan bukan menjadi apa yang diinginkan kedua orangtuanya. Filsuf Prancis, Jean Jacques Rousseau (1712-1778) menyatakan, "Manusia dilahirkan bebas, dan di mana-mana ia terbelenggu. " Maka, para orangtua yang ingin dan memaksa anaknya menjadi "ini" dan "itu" -- dan bukan menjadi dirinya sendiri -- mungkin tak menyadari bahwa ia sesungguhnya telah memborgol makhluk titipan Tuhan itu.

*

III
Makna

Sekitar 11 abad sebelum kenabian Muhammad saw, Aristoteles, filsuf besar Yunani terakhir dan paling bepengaruh - setelah Socrates dan Plato -- lahir di Stagyra, Thrace pada 384 SM. Guru Aleksander Agung - di sekolah Lyceum yang didirikannya - itu, telah membuka lebar-lebar "lemari ilmu" dengan kunci-kunci pertanyaan yang lebih dalam.

Ia melakukan iqra tidak hanya secara spiritual dan asumtif. Dalam membaca rahasia alam, ia melakukan penelitian dengan pembuktian empiris - sebuah metode dasar bagi kajian ilmiah. Ia membedah sekitar 500 binatang laut, mempelajari anatomi, ciri, tanda, sifat dan habitatnya secara rinci. Ia membuat klasifikasi, yang membedakan yang satu dengan yang lain.

"Bapak Empirisisme" sekaligus "Bapak Klasifikasi" itu menyatakan, dasar dari semua argumen adalah silogisme: Logika merupakan alat untuk mempertajam pencarian pengetahuan. Kemudian, logika membawanya pada penelitian struktur bahasa. Ia membedakan antara pengetahuan mengenai arti kata-kata dan pengetahuan mengenai pertimbangan yang disusun dengan menggunakan kata-kata itu.

Aristoteles menyimpulkan sepuluh pokok yang bersifat umum dan berbeda-beda (dalam pembicaraan) : Kategori-kategori yang ditetapkannya ini memiliki arti kata-kata dalam dirinya sendiri: Substansi, Kualitas, Kuantitas, Relasi, Tempat, Waktu, Posisi, Keadaan, Aksi, Afeksi.

Secara ringkas bisa dikatakan, semua itu dilakukan Aristoteles untuk mencari satu hal: makna. Makna jagat raya bagi manusia, makna manusia bagi alam semesta, dan makna manusia bagi seluruh kehidupan yang berlangsung di sekitarnya.

Empirisisme, klasifikasi, silogisme, kategorisasi, itulah rangkaian langkah yang dilakukan Aristoteles dalam proses mencari kebenaran, menuju kebermaknaan. Baginya - sambil mengritik gurunya, Plato -- "menjadi" lebih bermakna dari hanya sekadar "ada." Atau, dalam ungkapan sang "Bapak Filsafat Modern" Rene Descartes (1596-1650), kebermaknaan diri dan eksistensi manusia ditentukan oleh ide-idenya: "Cogito ergo sum (Aku berpikir, maka aku ada)."

*
Seperti yang dibuktikan oleh Aristoteles dan Chomsky, bahasa adalah kunci penting bagi penentuan kualitas kemanusiaan. Sehingga, setiap bentuk komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat utamanya, harus terstruktur dengan baik, logis, dan benar. Jika itu terabaikan, maka komunikasi akan kehilangan fungsinya sebagai jembatan penghubung, dan gagal menyampaikan makna. Kita memiliki ungkapan yang indah dan penuh makna: "Bahasa menunjukkan bangsa." Itu artinya, tanpa bahasa, tak ada bangsa. Tanpa makna, kemanusiaan tidak bermutu.

IV
Sentra

Metode Sentra yang dikembangkan oleh Pamela Phelps di Florida, dan secara kreatif diadaptasi Ibu Wismiarti dan diterapkan di Sekolah Al-Falah di Jakarta sejak 13 tahun lalu, adalah metode yang, melalui tujuh lingkaran sentra, secara ajeg dan berkesinambungan, membangun kesadaran kebermaknaan pada anak. Sejak usia dini, anak, antara lain, diajak melakukan -- seperti Aristoteles - klasifikasi, dengan memahami warna, bentuk, ukuran, ciri, tanda, sifat dan habitat setiap makhluk hidup dan benda-benda.

Menurut hemat saya, hanya dengan itu, dengan kesadaran pada kebermaknaan, dengan melakukan metode pencarian a la Aristoteles - artinya, kita mundur 25 abad! -- kita bisa memperbaiki kualitas dan eksistensi kita sebagai insan kamil. Mencapai kondisi, sebagaimana dikatakan Nabi Muhammad saw: keindahan dan kemuliaan sebagai manusia.

Untuk itu, ideologi, filosofi, paradigma dan sistem pendidikan kita yang terlalu lama menimbulkan keluh-kesah dan kritik dari berbagai kalangan, karena tidak tentu arahnya, harus segera diubah. Sebab, mengutip pakar pendidikan Prof. Winarno Surakhmad, pendidikan nasional kita hanya menggiring bangsa Indonesia pada "tragedi nasional." Padahal, sebagaimana ditulis dalam bukunya yang baru terbit, Pendidikan Nasional, Strategi dan Tragedi dan diulas oleh Darmaningtyas di Kompas (18/10): "Pendidikan adalah potensi pembuat cetak biru masa depan yang dikehendaki dan direncanakan, bukan sekadar masa depan yang kebetulan dan tiba-tiba menyerbu. Pendidikan hari ini harus mampu mengembangkan segala potensi untuk generasi sekarang, tetapi tetap memungkinkan generasi berikutnya untuk lebih lanjut membangun masa depan mereka. Pendidikan hari ini adalah usaha membangun masa depan."

Darmaningtyas - anggota Majelis Luhur Taman Siswa di Yogyakarta - menggambarkan: "Pak Win selalu menekankan pentingnya pendidikan yang bermakna daripada bermutu. Sebagai contoh, kemampuan berbahasa Inggris secara fasih itu mencerminkan mutu pendidikan. Akan tetapi, kemampuan itu belum tentu bermakna bila setiap hari anak itu berkomunikasi dengan bahasa daerah."

"Pada pemandangan lain, guru yang seharusnya menjadi ujung tombak perbaikan sistem juga tidak dapat diharapkan banyak. Mayoritas guru masih terhalang berkarya untuk menciptakan kehidupan yang berkualitas, terpasung dalam lingkungan kerja yang berbasis konvensional, masih diatur oleh birokrasi dengan paradigma status quo, serta masih terombang-ambing dalam gejolak yang tidak menentu. Wajar bila Pak Win pesimistis jika guru dapat diharapkan memanusiakan, membudayakan, dan mengindonesiakan anak bangsa, kalau guru pun tidak pernah menikmati diperlakukan demikian."

Maka, sekali lagi, menurut hemat saya, kunci bagi perbaikan dunia pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia adalah: ubah paradigma pendidikan, sekarang juga!

Semua perubahan itu, hanya bisa dan harus dimulai dari sistem pendidikan. Sistem pendidikan yang tidak menganggap murid sebagai peserta didik pasif, patuh dan pengekor. Ubah paradigma yang memerosotkan fitrah manusia itu dengan paradigma baru: yang menempatkan murid sebagai tokoh utama, aktif, pionir, pencari ilmu, pencari makna dan jatidiri.

Harus dibangun sistem pendidikan yang benar (menjaga dan meningkatkan kualitas manusia sebagai ciptaan yang memiliki segenap fitrah Allah); tepat (memotivasi dan membangun seluruh potensi anak didik - otak kiri dan otak kanan serta seluruh fungsi motoriknya -- sesuai dengan tahap usia perkembangan anak; tanpa menyuruh, melarang dan menghukum); dan terpadu (dengan keterlibatan penuh dan kerjasama antara anak-orangtua- guru-lingkungan) .

Hanya dengan sistem pendidikan seperti itu, kita bisa melahirkan generasi baru Indonesia yang maju, bermartabat, berdaulat, berakhlak mulia, berilmu, mandiri, berani, dan kreatif.

Perintah pertama Tuhan kepada Nabi Muhammad Saw, "Iqra!" adalah perintah untuk melaksanakan pendidikan. Karena, pendidikan adalah pintu bagi peradaban. Dan peradaban adalah penentu kualitas kebudayaan sebuah bangsa. Penentu kualitas umat manusia.[]


Selengkapnya...

Sabtu, 24 Oktober 2009

Membela Tradisi Ahlussunnah Waljamaah

Dewasa ini sedang berlangsung perang terbuka dalam pemikiran (ghazwul fikri) pada tataran global. Melalui sejumlah kampanye dan agitasi pemikiran seperti perang melawan terorisme dan promosi ide-ide liberalisme politik dan ekonomi neo-liberal, Amerika Serikat sebagai kekuatan dunia berupaya menjinakkan ancaman kelompok-kelompok radikal, memanas-manasi pertikaian di antara kelompok radikal dan moderat dalam tubuh umat Islam, serta menyeret umat Islam dan bangsa ini ikut menjadi proyek liberal mereka.


> Dengan memperhatikan perkembangan global tersebut, dan terdorong oleh kepentingan membela Tradisi Ahlussunnah Waljamaah yang dianut oleh Warga NU sebagai bagian dari identitas dan jatidiri bangsa ini, Forum Kiai Muda Jawa Timur memberikan kesimpulan tentang hasil-hasil dialog dengan Jaringan Islam Liberal (JIL) sebagai berikut:
>
>
> 1. Sdr. Ulil Abshar Abdalla dengan JIL-nya tidak memiliki landasan teori yang sistematis dan argumentasi yang kuat. Pemikiran mereka lebih banyak berupa kutipan-kutipan ide-ide yang dicomot dari sana-sini, dan terkesan hanya sebagai pemikiran asal-asalan belaka (plagiator), yang tergantung musim dan waktu (zhuruf), dan pesan sponsor yang tidak berakar dalam tradisi berpikir masyarakat bangsa ini.
>
>
> 2. Pada dasarnya pemikiran-pemikiran JIL bertujuan untuk membongkar kemapanan beragama dan bertradisi kaum Nahdliyin. Cara-cara membongkar kemapanan itu dilakukan dengan tiga cara: (1) Liberalisasi dalam bidang aqidah; (2) Liberalisasi dalam bidang pemahaman al-Quran; dan, (3) Liberalisasi dalam bidang Syariat dan Akhlaq.
>
>
> 3. Liberalisasi dalam bidang aqidah yang diajarkan JIL, misalnya bahwa semua agama sama, dan tentang pluralisme, bertentangan dengan aqidah Islam Ahlussunnah Waljamaah. Warga NU meyakini agama Islam sebagai agama yang paling benar, dengan tidak menafikan hubungan yang baik dengan penganut agama lainnya yang memandang agama mereka juga benar menurut mereka. Sementara ajaran pluralisme yang dimaksud JIL berlainan dengan pandangan ukhuwah wathaniyah yang dipegang NU yang mengokohkan solidaritas dengan saudara-saudara sebangsa. NU juga tidak menaruh toleransi terhadap pandangan-pandangan imperialis neo-liberalisme Amerika yang berkedok “pluralisme dan toleransi agama”.
>
>
> 4. Liberalisasi dalam bidang pemahaman al-Quran yang diajarkan JIL, misalnya al-Quran adalah produk budaya dan keotentikannya diragukan, tentu berseberangan dengan pandangan mayoritas umat Islam yang meyakini al-Quran itu firman Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan terjaga keasliannya.
>
>
> 5. Liberalisasi dalam bidang syari’ah dan akhlaq dimana JIL mengatakan bahwa Hukum Tuhan itu tidak ada, jelas bertolak belakang dengan ajaran Al Qur’an dan Sunnah yang mengandung ketentuan hukum bagi umat Islam. JIL juga mengabaikan sikap-sikap tawadhu’ dan akhlaqul karimah kepada para ulama, kiai. JIL juga tidak menghargai tradisi pesantren sebagai modal sosial bangsa ini dalam mensejahterakan bangsa dan memperkuat Pancasila dan NKRI.
>
>
> 6. Ide-ide liberalisasi, kebebasan dan hak asasi manusia (HAM) yang diangkat oleh kelompok JIL dalam konteks NU dan pesantren tidak bisa dilepaskan dari Neo-Liberalisme yang berasal dari dunia kapitalisme, yang mengehendaki agar para kiai dan komunitas pesantren tidak ikut campur dalam menggerakkan tradisinya sebagai kritik dan pembebasan dari penjajahan dan kerakusan kaum kapitalis yang menjarah sumber-sumber daya alam bangsa kita..
>
>
> 7. JIL cenderung membatalkan otoritas para Ulama Salaf dan menanamkan ketidakpercayaan kepada mereka, sementara di sisi lain mereka mengagumi pemikiran orientalis Barat dan murid-muridnya seperti Huston Smith, John Shelby Spong, Nasr Hamid Abu Zaid dan sebagainya.
>
>
> 8. Menghadapi Pemikiran-pemikiran JIL tidak dilawan dengan amuk-amuk dan cara-cara kekerasan, tapi harus melalui pendekatan yang strategis dan taktis, dengan dialog-dialog dan pencerahan.
>
>
> Forum Kiai Muda Jawa Timur,
> Tulangan, Sidoarjo, 11 Oktober 2009

Selengkapnya...

Cadar Bukan Ajaran Islam

KAIRO--Pimpinan Al-Azhar, institusi pendidikan tertinggi di dunia Sunni, telah memerintahkan para siswi untuk melepas niqab (cadar) selama kunjungan mereka ke sekolah Al-Azhar dan akan membuat larangan resmi pemakaian penutup wajah (cadar) di sekolah-sekolah. Demikian dilaporkan surat kabar Al-Masri Al-Youm pada hari Senin (5/10).

"Kenapa kamu mengenakan cadar ketika duduk di kelas sementara semua temanmu wanita?" tanya Imam Besar Al-Azhar, Syekh Mohamed Sayyid Tantawi, kepada seorang siswi kelas 8.

Gadis muda itu terkejut dengan pertanyaan yang datang dari ulama pimpinan Al-Azhar tersebut. Seorang guru berusaha untuk menjelaskannya. "Dia melepaskan niqabnya di dalam kelas, tetapi ia hanya memakainya di saat Anda masuk dengan rombongan Anda."

Namun Syekh Tantawi tidak puas dan bersikeras bahwa gadis muda tersebut harus melepas cadar yang menutup wajahnya. "Niqab adalah sebuah tradisi dan tidak ada hubungannya dengan Islam."

Setelah gadis itu menuruti perintahnya untuk membuka niqab, Syekh Tantawi kemudian meminta supaya gadis tersebut tidak memakainya lagi. "Saya berkata kepadamu lagi bahwa niqab itu tidak ada hubungannya dengan Islam dan hanya sekadar kebiasaan. Saya memahami agama lebih baik daripada kamu dan orang tuamu."

Sebagian besar perempuan Muslim di Mesir mengenakan jilbab, yang merupakan aturan wajib berpakaian dalam Islam. Namun fenomena makin maraknya wanita mengenakan cadar rupanya telah menggelisahkan pemerintah dan beberapa kalangan intelektual Al-Azhar.

Kementerian pelayanan wakaf dan agama baru-baru ini telah menyebar buklet di masjid-masjid yang berisi penentangan terhadap praktik penggunaan cadar. Mayoritas ulama Islam pun meyakini bahwa seorang wanita tidak wajib untuk menutupi wajah atau tangannya. Mereka percaya bahwa hal tersebut merupakan hak setiap wanita untuk memutuskan apakah akan menutup wajah dengan cadar atau tidak.

Imam Besar Al-Azhar berjanji untuk mengeluarkan larangan terhadap cadar di semua sekolah yang terkait dengan Al-Azhar. "Saya berniat untuk mengeluarkan peraturan yang melarang niqab di sekolah-sekolah Al-Azhar. Tidak ada siswa atau guru yang akan diizinkan masuk ke sekolah dengan mengenakan niqab," kata Syekh Tantawi.
Didirikan pada tahun 359 H (971 M), Masjid Al-Azhar menarik cendekiawan dari dunia Muslim dan tumbuh menjadi sebuah universitas ternama dan terpandang di seluruh penjuru dunia. Universitas Al-Azhar telah menjadi kiblat ilmu agama Islam selama berabad-abad. Kelas pertama di Al-Azhar diberikan pada tahun 975 M dan kampus pertama dibangun 13 tahun kemudian.

Al-Azhar pertama kali menerima kehadiran murid wanita pada tahun 1961, namun ditempatkan dalam kelas terpisah hingga sekarang. Di tahun yang sama, subyek-subyek tentang teknik dan kedokteran mulai ditambahkan pada kelas-kelas syariah, Alquran, dan bahasa Arab.

Selengkapnya...

Jumat, 23 Oktober 2009

KOPI ASIN KENANGAN

Laki-laki itu datang ke sebuah pesta. Meskipun penampilannya tidak jauh berbeda dengan penampilan laki-laki lain yang datang, namun kelihatannya tidak seorangpun yang tertarik padanya. Ia lalu memperhatikan seorang gadis yang dari tadi dikelilingi banyak orang. Di akhir pesta itu, ia memberanikan diri mengundang gadis itu untuk menemaninya minum kopi. Karena kelihatannya laki-laki itu menunjukkan sikap yang sopan, gadis itupun memenuhi undangannya. Mereka berdua kini duduk di sebuah warung kopi. Begitu gugupnya laki-laki itu hingga ia tidak tahu bagaimaan harus Memulai sebuah percakapan.

Tiba-tiba ia berkata kepada pelayan, "Dapatkah engkau memberiku sedikit garam untuk kopiku?"
Setiap orang yang ada di sekitar mereka memandang lelaki itu keheranan. Wajahnya memerah seketika, tetapi ia tetap memasukkan garam itu ke dalam kopinya lalu kemudian meminumnya. Penuh rasa ingin tahu, gadis yang duduk di depannya bertanya, "Bagaimana kau bisa mempunyai hobi yang aneh ini?"

Laki-laki itupun menjawab, "Ketika aku masih kecil, aku hidup di dekat laut, aku suka bermain-main di laut. Jadi aku tahu rasanya air laut, asin seperti rasa kopi asin ini. Sekarang, setiap kali aku meminum kopi asin ini, aku terkenang akan masa kecilku, tentang kampung halamanku, aku sangat merindukan kampung halamanku, aku merindukan orang tuaku yang tetap hidup di sana." Ia mengatakan itu
sambil berurai air mata, kelihatannya ia sangat tersentuh.
Gadis itu berpikir, "Apa yang diceritakan oleh laki-laki tersebut adalah ungkapan isi hatinya yang
terdalam. Orang yang mau menceritakan tentang kerinduannya akan rumahnya adalah orang yang setia, peduli dengan rumah dan bertanggung jawab terhadap seisi rumahnya". Maka gadis itupun mulai bercerita tentang kampung halamannya yang jauh, masa kecilnya dan keluarganya.

Merekapun berpacaran. Gadis iu menemukan semua yang dia inginkan di dalam diri laki-laki tersebut. Laki-laki itu begitu toleransi, baik hati, hangat dan penuh perhatian. Ia adalah laki-laki yang sangat baik, sehingga ia selalu merindukannya. Singkat cerita, merekapun menikah dan hidup bahagia. Setiap kali, ia selalu membuatkan kopi asin bagi suaminya karena ia tahu suaminya sangat menyukai kopi asin.

Sesudah empat puluh tahun menikah, meninggallah suaminya. Ia meninggalkan surat kepada istrinya,
"Sayangku, maafkan aku, maafkan kebohonganku selama aku hidup. Inilah satu-satunya kebohonganku padamu, yaitu tentang "kopi asin". Ingatkah engkau pertama kali kita bertemu dan berpacaran? Saat itu aku begitu gugup untuk memulai percakapan kita... Karena kegugupanku, aku akhirnya meminta garam padahal yang aku maksudkan adalah gula. Selama hidupku banyak kali aku mencoba untuk mengatakan kepadamu hal yang sebenarnya, sebagaimana aku telah berjanji bahwa aku tidak akan pernah berbohong kepadamu untuk apapun juga. Tetapi aku tidak sanggup mengatakannya. Kini aku sudah mati, aku tidak takut lagi, maka aku memutuskan untuk mengatakan kebenaran ini kepadamu bahwa aku tidak suka kopi asin. Rasanya aneh dan tidak enak. Selama hidupku aku baru meminum kopi asin sejak aku mengenalmu. Meski begitu, aku tidak pernah menyesal untuk apapun yang aku lakukan untukmu. Memiliki engkau merupakan kebahagiaan terbesar yang pernah aku miliki selama hidupku. Jika aku dapat hidup untuk kedua kalinya, aku tetap ingin mengenalmu dan memilikimu selamanya, meskipun aku harus meminum kopi asin lagi". Air mata wanita itu membasahi surat yang dibacanya. Suatu hari seseorang bertanya kepadanya, "Bagaimana rasanya kopi asin itu?" "Sangat enak", jawabnya.

CATATAN : Kita selalu berpikir bahwa kita sudah mengenal pasangan kita lebih dari orang lain mengenal mereka. Tetapi mungkin saja ada hal-hal tertentu yang tidak kita ketahui di mana pasangan kita telah rela meminum "kopi asin" (salty coffee) dengan membuang ego, kesombongan, kesenangan
dan hobinya untuk menjaga keharmonisan hubungan kita dengannya. Ya, begitulah caranya mengasihi dan mencintai. Bukan menuntut, tetapi berkorban. Membuang kebencian dan mengasihi lebih lagi, menyebabkan rasa garam lebih enak daripada rasa gula.

ARIS AHMAD JAYA

Selengkapnya...

Lowongan Kerja (Pasti diterima)

Assalamu’alaikum wr.wb

Shahabat Sukses… semoga hari ini menjadilah sanang bahagia nan indah bagi kehidupan dan sejarah riwayat anda juga saya, dibandingkan kemarin. Mudah-mudahan limpahan Cinta dan kasih Sayang Allah Ar-Rahman dan Ar-Rahim untuk kita semua.


Sungguh ada perasaan tidak sabar, ingin saya sampaikan berita gembira bagi anda yang sedang menantikannya. Harapan saya, info yang akan sedang saya beritahukan ini, menjadi jawaban atas doa-doa yang anda panjatkan.


Kemarin setelah shalat maqrib. Tiba-tiba saya dapat kabar, bahwa telah dibuka lowongan kerja dan pasti alias dijamin penerimaannya. Barangkali selama ini anda telah mencoba melamar diberbagai tempat, namun ditolak atau belum dipanggil. Tapi lowongan ini langsung diterima. Sekali lagi saya sampaikan, pasti dan dijamin. Saya tau anda mungkin juga sudah mulai tidak sabar untuk mendengarnya sekarang. Baiklah, ini dia informasinya…


Posisi dan Jabatan

Diterima semua posisi,office boy, satpam, staff, manager, direktur utama owner (pemilik), Freelance, Boss for your self, advisor dan sebagai pengangguran. (Apapun)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11

Syarat Utama : Masih Hidup

Pendidikan : tidak sekolah , SD, SMP, SMA, S1,S2, dan S3

Sertifikasi : Tidak/ada , dalam dan luar negeri

Gender : Laki & Wanita

Umur : usia 1 hari sampai sebelum meninggal

Pengalaman : Punya, tidak punya dan menciptakan

Skill : ada atau tidak


"Sungguh Kami telah ciptakan manusia dalam bentuk yang sempurna" (At Tiin :5)


Gaji

Anda sendiri yang menentukan, 0 (Tak mau digaji)– 1M bahkan sampai tak terhingga . Mau dibayar permenit, jam, harian, bulanan atau tahunan.



“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya dan dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh).”

(QS. Huud : 6)

Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya diadakan-Nya jalan keluar baginya dan memberinya rejeki dari jalan/pintu yang tidak diduga-duga”

(QS Ath Thalaq 2-3)..


Kantor / Tempat kerja

Didunia dan alam semesta


"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung" [QS 62: 10]


Lamaran dikirim ke;

Nama : Tuliskan Nama Anda

Alamat : Alamat tempat tinggal anda

No HP / Telf : No telf Anda yang bisa dihubungi

Selambat-lambatnya ketika sangkakala ditiupkan.

"Dan berilah mereka peringatan tentang Hari Penyesalan" (Q. S. Maryam 19:39)

Mohon disebarkan untuk saudara dan teman anda yang membutuhkannya.

Note ; Cantumkan Posisi dan Jabatan pada Kanan atas amplop.


Selengkapnya...

Minggu, 11 Oktober 2009

Keindahan sang Malam

Bila malam ini ada waktu untuk bercerita, maka saya ingin dia bercerita tentang ia di sana. Tapi malam tak mau bercerita.
” Angin tak membawa ungkap rindu ”, alasannya.



Saya tak patah, ” Tidakkah cukup saja dengan rindu dari saya ? ”

Sejenak malam tertegun. Wajahnya melamun, menimbang ragu. Ketulusan saya menyakitinya. Senyum saya menampar dia.
” Baiklah, apa yang ingin kau dengar tentang ia ? ”, malam bertanya dan menawarkan sebuah tema.
” Saya ingin cerita ia baik – baik saja ”

Malam beringsut ke tepian bulan. Merangkul bulan. Seperti biasa. Wajah bulan menghiasi harapan saya untuk mendengar. Bintang – bintang masih sama. Bernyanyi dalam sunyi. Malam berubah merah di hadapan saya. Saya ragu dia tak berkata apa – apa. Tapi saya masih menunggunya.

Angin datang, menghampiri sang malam. Mereka berdua berbisik mesra. Menyimpan sesuatu dari saya.

Tiba – tiba saya mendengar malam menggema, ” ia baik – baik saja ”.

Akhirnya cerita dia beri pada saya. Hingga saya tertidur.
Di dalam mimpi, saya bertemu bulan. Dan dari sang bulan saya mengetahui bahwa malam berbohong pada saya. Malam tak pernah bertemu dengan ia, tak ada kerinduan yang tersapa.
Tapi saya sudah terlanjur percaya.
“ Pergi kau bulan “, ucap saya.
Bulan beringsut. Kembali ke langit. Memberi cahaya pada mimpi saya. Cahaya biru.

: “ Ia baik – baik saja, dan malam tak mungkin berbohong pada saya "


Selengkapnya...

Mencari Kesejahteraan Hidup

Seorang arif melihat setan dalam keadaan telanjang di tengah-tengah masyarakat.
" Hai makhluk yang tak punya malu, mengapa kamu telanjang di hadapan manusia ? ", tegur sang arif.
" Mereka bukan manusia, mereka kera.

"

Sesungguhnya sudah sejak lama Al-Ghazali menulis dalam Ihya`, Dzahaban naas wa baqiyan nasnaas ( Telah pergi manusia, yang tertinggal hanya kera )
" Jika kamu ingin melihat manusia, ikutlah aku ke pasar ", lanjut sang setan.

Orang arif itu lalu pergi bersama setan ke pasar. Sesampainya di pasar, setan itu menjelma seorang laki-laki dan langsung menuju ke toko yang paling besar. Toko itu hanya menjual permata yang berkualitas tinggi dengan harga yang amat mahal.

" Coba lihat permata itu...", kata setan kepada pemilik toko sambil menunjuk permata yang paling besar.
Pemilik toko mengambil permata itu lalu menyerahkannya kepada setan. Ketika permata berpindah ke tangan setan, pemilik toko mendengar muadzin menyerukan: hayya `alash sholaah ( Marilah sholat ) Pemilik toko segera mengambil kembali permatanya.

" Kamu pasti setan. Tak ada yang datang pada waktu seperti ini kecuali setan ", kata pemilik toko.
Kemudian ia mengusir si setan. Setelah setan pergi, ia lalu menghancurkan permata itu dengan batu.
" Permata ini tidak ada berkahnya ", kata pemilik toko. Kemudian ia keluar untuk sholat.

Allah berfirman:
" Laki-laki yang perniagaan dan jual beli tidak dapat melalaikannya dari mengingat Allah."
(QS An-Nur, 24:37)

Dalam surat Al-Muzzammil, Allah menyejajarkan para pedagang dengan orang-orang yang berjihad di jalan Allah.
" Dan orang-orang yang berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah, dan orang-orang lain yang berperang di jalan Allah "
(QS Al-Muzzammil, 73:20)

Perdagangan untuk mencari kesejahteraan di dunia tidaklah tercela. Sebaik-baik urusan dunia adalah yang dapat menjadi tunggangan menuju akhirat. Adapun yang tercela adalah jika kita selalu tenggelam dalam urusan keduniaan, hati kita selalu terikat pada dunia sehingga kita melalaikan hak-hak dan perintah-perintah Allah. Yang terpuji adalah hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan. Hidup berlebih-lebihan membuat seseorang terlambat masuk surga.

Seseorang bermimpi melihat Malik bin Dinar berlomba-lomba dengan Muhammad bin Wasi' menuju surga. Ia menyaksikan bahwa Muhammad bin Wasi` akhirnya dapat mendahului Malik bin Dinar. Orang itu kemudian bertanya mengapa demikian kejadiannya, karena menurut perkiraannya Malik bin Dinar bakal menang. Kaum salihin menjawab bahwa ketika meninggal dunia Muhammad bin Wasi' hanya meninggalkan sepotong pakaian, sedang Malik meninggalkan dua potong pakaian.

Jika seorang arif seperti Malik bin Dinar dapat tertinggal hanya karena pakaian, lalu bagaimana dengan kita ?
Lemari kita penuh dengan pakaian, dan kita pun masih merasa belum cukup ?

Ya Allah, jadikanlah kami puas
dengan rezeki yang Engkau karuniakan.
Berkahilah apa yang telah Engkau berikan.
Dan jangan jadikan ( bagi kami ) dunia sebagai
puncak perhatian dan pengetahuan.


Habib Muhammad bin Hadi bin Hasan bin Abdurrahman Asseqaf, Tuhfatul
Asyraf, Kisah dan Hikmah


Selengkapnya...

KHADIJAH BINTI KHUWAILID radhiallâhu 'anha

Beliau adalah seorang sayyidah wanita sedunia pada zamannya. Dia adalah putri dari Khuwailid bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushai bin Kilab al-Qurasyiyah al-Asadiyah. Dijuluki ath-Thahirah yakni yang bersih dan suci. Sayyidah Quraisy ini dilahirkan di rumah yang mulia dan terhormat kira-kira 15 tahun sebelum tahun fill ( tahun gajah ). Beliau tumbuh dalam lingkungan keluarga yang mulia dan pada gilirannya beliau menjadi seorang wanita yang cerdas dan agung. Beliau dikenal sebagai seorang yang teguh dan cerdik dan memiliki perangai yang luhur. Karena itulah banyak laki-laki dari kaumnya menaruh simpati kepadanya.


Pada mulanya beliau dinikahi oleh Abu Halah bin Zurarah at-Tamimi yang membuahkan dua orang anak yang bernama Halah dan Hindun.Tatkala Abu Halah wafat, beliau dinikahi oleh Atiq bin 'A'id bin Abdullah al-Makhzumi hingga beberapa waktu lamanya namun akhirnya mereka cerai.

Setelah itu banyak dari para pemuka-pemuka Quraisy yang menginginkan beliau tetapi beliau memprioritaskan perhatiannya dalam mendidik putra-putrinya, juga sibuk mengurusi perniagaan yang mana beliau menjadi seorang yang kaya raya. Suatu ketika, beliau mencari orang yang dapat menjual dagangannya, maka tatkala beliau mendengar tentang Muhammad sebelum bi'tsah ( diangkat menjadi Nabi ), yang memiliki sifat jujur, amanah dan berakhlak mulia, maka beliau meminta kepada Muhammad untuk menjualkan dagangannya bersama seorang pembantunya yang bernama Maisarah. Beliau memberikan barang dagangan kepada Muhammad melebihi dari apa yang dibawa oleh selainnya. Muhammad al-Amin pun menyetujuinya dan berangkatlah beliau bersama Maisarah dan Allah menjadikan perdagangannya tersebut menghasilkan laba yang banyak. Khadijah merasa gembira dengan hasil yang banyak tersebut karena usaha dari Muhammad, akan tetapi ketakjubannya terhadap kepribadian Muhammad lebih besar dan lebih mendalam dari semua itu. Maka mulailah muncul perasaan-perasaan aneh yang berbaur dibenaknya, yang belum pernah beliau rasakan sebelumnya. Pemuda ini tidak sebagaimana kebanyakan laki-laki lain dan perasaan-perasaan yang lain.

Akan tetapi dia merasa pesimis; mungkinkah pemuda tersebut mau menikahinya, mengingat umurnya sudah mencapai 40 tahun ? Apa nanti kata orang karena ia telah menutup pintu bagi para pemuka Quraisy yang melamarnya?

Maka disaat dia bingung dan gelisah karena problem yang menggelayuti pikirannya, tiba-tiba muncullah seorang temannya yang bernama Nafisah binti Munabbih, selanjutnya dia ikut duduk dan berdialog hingga kecerdikan Nafisah mampu menyibak rahasia yang disembuyikan oleh Khadijah tentang problem yang dihadapi dalam kehidupannya. Nafisah membesarkan hati Khadijah dan menenangkan perasaannya dengan mengatakan bahwa Khadijah adalah seorang wanita yang memiliki martabat, keturunan orang terhormat, memiliki harta dan berparas cantik.Terbukti dengan banyaknya para pemuka Quraisy yang melamarnya.

Selanjutnya, tatkala Nafisah keluar dari rumah Khadijah, dia langsung menemui Muhammad al-Amin hingga terjadilah dialog yang menunjukan kelihaian dan kecerdikannya:

Nafisah : Apakah yang menghalangimu untuk menikah wahai Muhammad ?

Muhammad : Aku tidak memiliki apa-apa untuk menikah .

Nafisah : ( Dengan tersenyum berkata ) Jika aku pilihkan untukmu seorang wanita yang kaya raya, cantik dan berkecukupan, maka apakah kamu mau menerimanya ?

Muhammad : Siapa dia ?

Nafisah : ( Dengan cepat dia menjawab ) Dia adalah Khadijah binti Khuwailid

Muhammad : Jika dia setuju maka akupun setuju.

Nafisah pergi menemui Khadijah untuk menyampaikan kabar gembira tersebut, sedangkan Muhammad al-Amin memberitahukan kepada paman-paman beliau tentang keinginannya untuk menikahi sayyidah Khadijah. Kemudian berangkatlah Abu Tholib, Hamzah dan yang lain menemui paman Khadijah yang bernama Amru bin Asad untuk melamar Khadijah bagi putra saudaranya, dan selanjutnya menyerahkan mahar.

Setelah usai akad nikah, disembelihlah beberapa ekor hewan kemudian dibagikan kepada orang-orang fakir. Khadijah membuka pintu bagi keluarga dan handai taulan dan diantara mereka terdapat Halimah as-Sa'diyah yang datang untuk menyaksikan pernikahan anak susuannya. Setelah itu dia kembali ke kampungnya dengan membawa 40 ekor kambing sebagai hadiah perkawinan yang mulia dari Khadijah, karena dahulu dia telah menyusui Muhammad yang sekarang menjadi suami tercinta.
Maka jadilah Sayyidah Quraisy sebagai istri dari Muhammad al-Amin dan jadilah dirinya sebagai contoh yang paling utama dan paling baik dalam hal mencintai suami dan mengutamakan kepentingan suami dari pada kepentingan sendiri. Manakala Muhammad mengharapkan Zaid bin Haritsah, maka dihadiahkanlah oleh Khadijah kepada Muhammad. Demikian juga tatkala Muhammad ingin mengembil salah seorang dari putra pamannya, Abu Tholib, maka Khadijah menyediakan suatu ruangan bagi Ali bin Abi Tholib radhiallâhu 'anhu agar dia dapat mencontoh akhlak suaminya, Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam .

Allah memberikan karunia pada rumah tangga tersebut berupa kebehagaian dan nikmat yang berlimpah, dan mengkaruniakan pada keduanya putra-putri yang bernama al-Qasim, Abdullah, Zainab, Ruqqayah, Ummi Kalsum dan Fatimah.

Kemudian Allah Ta'ala menjadikan Muhammad al-Amin ash-Shiddiq menyukai Khalwat ( menyendiri ), bahkan tiada suatu aktifitas yang lebih ia sukai dari pada menyendiri. Beliau menggunakan waktunya untuk beribadah kepada Allah di Gua Hira' sebulan penuh pada setiap tahunnya. Beliau tinggal didalamnya beberapa malam dengan bekal yang sedikit jauh dari perbuatan sia-sia yang dilakukan oleh orang-orang Makkah yakni menyembah berhala dan lain –lain.

Sayyidah ath-Thahirah tidak merasa tertekan dengan tindakan Muhammad yang terkadang harus berpisah jauh darinya, tidak pula beliau mengusir kegalauannya dengan banyak pertanyaan maupun mengobrol yang tidak berguna, bahkan beliau mencurahkan segala kemampuannya untuk membantu suaminya dengan cara menjaga dan menyelesaikan tugas yang harus dia kerjakan dirumah. Apabila dia melihat Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam pergi ke gua, kedua matanya senantiasa mengikuti suaminya terkasih dari jauh. Bahkan dia juga menyuruh orang-orang untuk menjaga beliau tanpa mengganggu suaminya yang sedang menyendiri.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tinggal di dalam gua tersebut hingga batas waktu yang Allah kehendaki, kemudian datanglah Jibril dengan membawa kemuliaan dari Allah sedangkan beliau di dalam gua Hira' pada bulan Ramadhan. Jibril datang dengan membawa wahyu.
Selanjutnya beliau Nabi Shalallahu 'alaihi wa salam keluar dari gua menuju rumah beliau dalam kegelapan fajar dalam keadaaan takut, khawatir dan menggigil seraya berkata : " Selimutilah aku ….selimutilah aku …".

Setelah Khadijah meminta keterangan perihal peristiwa yang menimpa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau menjawab : " Wahai Khadijah sesungguhnya aku khawatir terhadap diriku ".

Maka Istri yang dicintainya dan yang cerdas itu menghiburnya dengan percaya diri dan penuh keyakinan berkata: " Allah akan menjaga kita wahai Abu Qasim, bergembiralah wahai putra pamanku dan teguhkanlah hatimu. Demi yang jiwaku ada ditangan-Nya, sungguh aku berharap agar anda menjadi Nabi bagi umat ini. Demi Allah, Dia tidak akan menghinakanmu selamanya, sesungguhnya anda telah menyambung silaturahmi, memikul beban orang yang memerlukan, memuliakan tamu dan menolong para pelaku kebenaran. "

Maka menjadi tentramlah hati Nabi berkat dukungan ini dan kembalilah ketenangan beliau karena pembenaran dari istrinya dan keimanannya terhadap apa yang beliau bawa.

Namun hal itu belum cukup bagi seorang istri yang cerdas dan bijaksana, bahkan beliau dengan segera pergi menemui putra pamannya yang bernama waraqah bin Naufal, kemudian beliau ceritakan perihal yang terjadi pada Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Maka tiada ucapan yang keluar dari mulutnya selain perkataan: " Qudus….Qudus…..Demi yang jiwa Waraqah ada ditangan-Nya, jika apa yang engkau ceritakan kepadaku benar,maka sungguh telah datang kepadanya Namus Al-Kubra sebagaimana yang telah datang kepada Musa dan Isa, dan Nuh alaihi sallam secara langsung."
Tatkala melihat kedatangan Nabi, sekonyong-konyong Waraqah berkata : " Demi yang jiwaku ada ditangan-Nya, Sesungguhnya engkau adalah seorang Nabi bagi umat ini, pastilah mereka akan mendustakan dirimu, menyakiti dirimu, mengusir dirimu dan akan memerangimu. Seandainya aku masih menemui hari itu sungguh aku akan menolong dien Allah ". Kemudian ia mendekat kepada Nabi dan mencium ubun-ubunnya.
Maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: " Apakah mereka akan mengusirku ? ". Waraqah menjawab: " Betul, tiada seorang pun yang membawa sebagaimana yang engkau bawa melainkan pasti ada yang menentangnya. Kalau saja aku masih mendapatkan masa itu …kalau saja aku masih hidup…". Tidak beberapa lama kemudian Waraqah wafat.

Menjadi tenanglah jiwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tatkala mendengar penuturan Waraqah, dan beliau mengetahui bahwa akan ada kendala-kendala di saat permulaan berdakwah, banyak rintangan dan beban. Beliau juga menyadari bahwa itu adalah sunnatullah bagi para Nabi dan orang-orang yang mendakwahkan dien Allah. Maka beliau menapaki jalan dakwah dengan ikhlas semata-mata karena Allah Rabbul Alamin, dan beliau mendapatkan banyak gangguan dan intimidasi.

Adapun Khadijah adalah seorang yang pertama kali beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan yang pertama kali masuk Islam.

Beliau adalah seorang istri Nabi yang mencintai suaminya dan juga beriman, berdiri mendampingi Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang dicintainya untuk menolong, menguatkan dan membantunya serta menolong beliau dalam menghadapi kerasnya gangguan dan ancaman sehingga dengan hal itulah Allah meringankan beban Nabi-Nya. Tidaklah beliau mendapatkan sesuatu yang tidak disukai, baik penolakan maupun pendustaan yang menyedihkan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali Allah melapangkannya melalui istrinya bila beliau kembali ke rumahnya. Beliau ( Khadijah ) meneguhkan pendiriannya, menghiburnya, membenarkannya dan mengingatkan tidak berartinya celaan manusia pada beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dan ayat-ayat Al-Qur'an juga mengikuti ( meneguhkan Rasulullah ), Firman-Nya :

" Hai orang-orang yang berkemul ( berselimut ), bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan Rabb-Mu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlah, dan perbuatan dosa tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi ( dengan maksud ) memperoleh ( balasan ) yang lebih banyak. Dan untuk (memenuhi perintah) Rabb-Mu, bersabarlah!"(Al-Muddatstsir:1-7).

Sehingga sejak saat itu Rasulullah yang mulia memulai lembaran hidup baru yang penuh barakah dan bersusah payah. Beliau katakan kepada sang istri yang beriman bahwa masa untuk tidur dan bersenang-senang sudah habis. Khadijah radhiallâhu 'anha turut mendakwahkan Islam disamping suaminya -semoga shalawat dan salam terlimpahkan kepada beliau. Diantara buah yang pertama adalah Islamnya Zaid bin Haritsah dan juga keempat putrinya semoga Allah meridhai mereka seluruhnya.
Mulailah ujian yang keras menimpa kaum muslimin dengan berbagai macam bentuknya,akan tetapi Khadijah berdiri kokoh bak sebuah gunung yang tegar kokoh dan kuat. Beliau wujudkan Firman Allah Ta'ala: " Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan ( saja ) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedangkan mereka tidak diuji lagi ? " .
( Al-'Ankabut:1-2 ).

Allah memilih kedua putranya yang pertama Abdullah dan al-Qasim untuk menghadap Allah tatkala keduanya masih kanak-kanak, sedangkan Khadijah tetap bersabar. Beliau juga melihat dengan mata kepalanya bagaimana syahidah pertama dalam Islam yang bernama Sumayyah tatkala menghadapi sakaratul maut karena siksaan para thaghut hingga jiwanya menghadap sang pencipta dengan penuh kemuliaan.

Beliau juga harus berpisah dengan putri dan buah hatinya yang bernama Ruqayyah istri dari Utsman bin Affan radhiallâhu 'anhu karena putrinya hijrah ke negeri Habsyah untuk menyelamatkan diennya dari gangguan orang-orang musyrik. Beliau saksikan dari waktu ke waktu yang penuh dengan kejadian besar dan permusuhan. Akan tetapi tidak ada kata putus asa bagi seorang Mujahidah. Beliau laksanakan setiap saat apa yang difirmankan Allah Ta'ala : " Kamu sungguh-sungguh akan duji terhadap hartamu dan dirimu. Dan (juga) kamu sungguh-sungguh akan mendengar dari orang-orang yang diberikan kitab sebelum kamu dan dari orang-orang yang mempersekutukan Allah, gangguan yang banyak yang menyakitkan hati. Jika kamu bersabar dan bertakwa, maka sesungguhnya yang demikian itu termasuk urusan yang di utamakan ".
( Ali Imran:186 ).

Begitulah Sayyidah mujahidah tersebut telah mengambil suaminya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai contoh yang paling agung dan tanda yang paling nyata tentang keteguhan diatas iman. Oleh karena itu, kita mendapatkan tatkala orang-orang Quraisy mengumumkan pemboikotan mereka terhadap kaum muslimin untuk menekan dalam bidang politik, ekonomi dan kemasyarakatan dan mereka tulis naskah pemboikotan tersebut kemudian mereka tempel pada dinding ka'bah; Khadijah tidak ragu untuk bergabung dengan kaum muslimin bersama kaum Abu Thalib dan beliau tinggalkan kampung halamannya untuk menempa kesabaran selama tiga tahun bersama Rasul dan orang-orang yang menyertai beliau menghadapi beratnya pemboikotan yang penuh dengan kesusahan dan menghadapi kesewenang-wenangan para penyembah berhala. Hingga berakhirlah pemboikotan yang telah beliau hadapi dengan iman, tulus dan tekad baja tak kenal lelah. Sungguh Sayyidah Khadijah telah mencurahkan segala kemampuannya untuk menghadapi ujian tersebut di usia 65 tahun. Selang enam bulan setelah berakhirnya pemboikotan itu wafatlah Abu Thalib, kemudian menyusul seorang mujahidah yang sabar -semoga Allah meridhai beliau- tiga tahun sebelum hijrah.

Dengan wafatnya Khadijah maka meningkatlah musibah yang Rasul hadapi. Karena bagi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, Khadijah adalah teman yang tulus dalam memperjuangkan Islam.

Begitulah Nafsul Muthmainnah telah pergi menghadap Rabbnya setelah sampai pada waktu yang telah ditetapkan, setelah beliau berhasil menjadi teladan terbaik dan paling tulus dalam berdakwah di jalan Allah dan berjihad dijalan-Nya. Dalam hubungannya, beliau menjadi seorang istri yang bijaksana, maka beliau mampu meletakkan urusan sesuai dengan tempatnya dan mencurahkan segala kemampuan untuk mendatangkan keridhaan Allah dan Rasul-Nya. Karena itulah beliau berhak mendapat salam dari Rabb-nya dan mendapat kabar gembira dengan rumah di surga yang terbuat dari emas, tidak ada kesusahan didalamnya dan tidak ada pula keributan didalamnya. Karena itu pula Rasulullah bersabda: "Sebaik-baik wanita adalah Maryam binti Imran, sebaik-baik wanita adalah Khadijah binti Khuwailid".

Ya Allah ridhailah Khadijah binti Khuwailid, As-Sayyidah Ath-Thahirah. Seorang istri yang setia dan tulus, mukminah mujahidah di jalan diennya dengan seluruh apa yang dimilikinya dari perbendaharaan dunia. Semoga Allah memberikan balasan yang paling baik karena jasa-jasanya terhadap Islam dan kaum muslimin.



Selengkapnya...

Sabtu, 10 Oktober 2009

Bulan Terbelah


Ini cerita dari teman mengisahkan tentang terbelahnya bulan :

Allah berfirman:

“Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah.” (Q.S. Al-Qamar: 1)

Apakah kalian akan membenarkan ayat Al-Qur’an ini yang menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris? Di bawah ini adalah kisahnya.




Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah?

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:

Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah.

Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur’an.

Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, “Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah mengandung mukjizat secara ilmiah?

Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu ‘alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya.

Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits2 Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur’an dan hadits2 Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta’alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, “Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?

Rasulullah bertanya, “Apa yang kalian inginkan?” Mereka menjawab, “Coba belah bulan…” Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, “Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!”

Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja “menyihir” orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.

Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, “Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?” Mereka menjawab, “Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali…”

Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: “Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, “Ini adalah sihir yang terus-menerus”, dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap… (sampai akhir surat Al-Qamar).

Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, “Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?”

Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: “Dipersilahkan dengan senang hati.” Daud Musa Pitkhok berkata, “Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur’an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur’an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: “Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah…”

Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasan hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.

Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.

Presenter berkata, “Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya.” Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, “Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.”

Dalam diskusi tersebut dibahas tentang turunnya astronot hingga menjejakkan kakinya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget dan berkata, “Kebodohan macam apalagi ini, dana yang begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?”

Mereka pun menjawab, “Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun.”

Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, “Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?” Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali!

Presenter pun bertanya, “Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?” Mereka menjawab, “Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (karena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, “Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!”

Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, “Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah… Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur’an dan aku baca surat Al-Qamar. Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.”
Selengkapnya...

Selasa, 06 Oktober 2009

Manusia seperti Komputer

Sekedar share dari sumber diri sendiri. Yang saya amati kenapa manusia seperti komputer ya? Ada hardware, software dan brainware.

HARDWARE

Hardware disini adalah perangkat keras manusia, unsur aradh manusia. Dan uniknya setiap manusia memiliki perangkat keras yang tidak serupa. Luar biasa sekali, seperti halnya komputer ada manusia yang memiliki spesifikasi Pentium III ada juga yang Pentium IV, bahkan uniknya pada manusia yang memiliki spesifikasi Pentium IV pun spesifikasi nya tidak sama, ada yang mempunyai modem, ada yang tidak.



Dari yang sama-sama mempunyai modem, ada yang ADSL ada yang Dial Up, ada yang online selalu kontak pada Robbal Arbaab – Allah azza wa jalla, ada juga yang modemnya tidak aktif. Subhannalloh. Kalau ada hardware tentu harus ada softwarenya, benar memang demikian

SOFTWARE

Sebagaimana komputer, hardware tidak akan berfungsi tanpa adanya software. Begitupun unsur aradh manusia tidak akan berfungsi tanpa adanya unsur samaawaat yang merupakan unsur yang sangat kompleks, unsur yang kekal – jauh berbeda dengan unsur aradh manusia yang rusak (kafir).

Jika hardware manusia mempunyai spesifikasi yang tidak serupa, bagaimana dengan software nya? ya begitu juga ..tidak serupa. Seringkali saya amati ada 3 orang sahabat A, B, dan C sama datang pada seorang Kyai minta diberikan hikmah tertentu, maka sang Kyai akan memberikan aurad yang tidak serupa, karena sang Kyai melihat spesifikasi hardware ketiganya tidak sama.

Jangan sampai terjadi Pentium III di pasang Office2007, bukannya malah bagus justru malah hang. Itulah sebabnya katanya seringkali terjadi kasus seorang yang tidak waras, yang katanya sih ..gila gara-gara mengamalkan ilmu yang dianya tidak kuat. Begitulah software manusia pun tidak serupa.

Okey kalau memang ada software, harus ada juga Operating System nya dong.

Pasti ada ..

Justru ini yang paling penting, seringkali saya melihat ada seseorang yang sebetulnya hardwarenya spesifikasi unggul, tapi banyak yang tidak berfungsi karena tidak diaktifkan, atau tidak diinstall softwarenya. Dan yang lebih parah, banyak yang Operating Systemnya berantakan karena kemasukan illegal plugins dalam hal ini adalah maksiat-maksiat yang dilakukan, yang menyebabkan ketidakstabilan kinerja operating system tersebut. Akhirnya lemot, malah hang.

Jika terjadi kasus seperti ini jangan salahkan Allah Swt. ” Semua keburukan itu dari Kamu ..’ begitu kata Allah, ya memang demikian, awal keluar dari pabrik semua hardware dan softtware (operating system dan program aplikasinya) bagus kok, salah sendiri kenapa diacak-acak dengan illegal plugins. Hehe… Terus gimana caranya biar bagus lagi?

Harus pergi ke seorang yang mengerti tentang CPU (aradh, samawaat) manusia. Biasanya ada yang disuruh mandi taubat, ada yang disuruh sholat tasbih, dsb. Masing-masing mursyid memiliki cara tersendiri dalam memFORMAT ulang hardisk clientnya yang sudah berantakan.

Yang mengenaskan begini, sering terjadi ada seorang yang hardwarenya Pentium II tapi karena terawat baik, software nya terpasang, maka semua hardware nya berfungsi dengan optimal. Tiba-tiba datanglah seorang dengan spesifikasi Pentium IV tapi awut-awutan minta hikmah pada Pentium II tersebut.

Saya pernah melihat hal ini, di Serang ada seorang ahli hikmah kedatangan seorang anak muda yang awut-awutan dan minta dibukakan (diaktifkan hardware) nya, .. si ahli hikmah nggak mau, malah beliau bilang pada si anak muda awut-awutan itu, ‘yang anda miliki lebih dari saya’ .. :)

BRAINWARE

Nah brainware dibahas menyusul, karena ini akan mengarah pada pembicaraan yang melibatkan metafisik. Mungkin lebih baik kita lanjutkan dengan ‘Trik merawat dan mengoptimasi hardware dan software Anda.

Sumber http://www.motivasi-islami.com
Selengkapnya...