Senin, 16 Agustus 2010

HIKMAH GERAKAN DALAM SHOLAT

oleh Yaa Qohhar pada 01 Agustus 2010 jam 15:45
SEBELUMNYA PERLU KITA KETAHUI
Shalat adalah bagian dari jawaban Allah atas permintaan

petunjuk dari orang-orang beriman. Kepada siapa permintaan itu

diminta dan seperti apa permintaan yang diajukan, kita simak surah Al

Fatihah (Pembuka), semoga hati dan pikiran kita dapat terbuka:

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1:1)

Segala puji bagi Allah Tuhan Pemelihara semesta alam (1:2)

Maha Pemurah lagi Maha Penyayang (1:3)

Yang menguasai hari pembalasan (1:4)

Hanya kepada Engkaulah kami mengabdi dan hanya kepada Engkaulah kami

memohon pertolongan (1:5)

Tunjuki kami jalan yang lurus (benar) (1:6)

(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni’mat atas mereka,

bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai atas mereka dan bukan (jalan)

orang-orang yang sesat (1:7)

Pada ayat 1-4, di situ ada Allah, Ar Rahman, Ar Rahim, Al Hamid, Al

Malik. Pengenalan terhadap Allah dan sifat-sifatNya merupakan awal

agama (awaluddin ma’rifatullah), kata seorang guru Agama. Pengenalan

tersebut membawa manusia beriman kepada kesadaran perlunya mengabdi,

tegasnya menghamba, kepada Al Malik. Karena manusia yang butuh, maka

mereka minta petunjuk cara menghambakan diri, yang terangkum dalam

ayat 5-7.
………………………………………………………………
gerakan dalam sholat
1.TAKBIR (Mengangkat Tangan)
Memberika aliran darah dari pembuluh balik yang terdapat dilengan untuk diisikan ke mata, telinga, mulut.
2.SEDEKAP (Pengisian Pembuluh Darah di Organ-organ Kepala)
Menjepit pembuluh darah balik pada lengan kiri sehingga pembuluh darah ditangan kanan akan mengembang. Pada saat mengangkat tanganmau rukuk semprotan pembuluh darah berkecepatan tinggi di tangan kanan akan mengisi pembuluh darah yang ada di bagian kepala.
3.RUKUK (Pelenturan Memori Otak dan Ginjal)
Kelenturan tulang belakang yang berisi sumsum tulang, merupakan saraf sentral beserta sistem aliran darahnya. Rukuk yang sempurna akan menarik urat pinggang sehingga dapat mencegah sakit pinggang dan sakit ginjal. Tuas sistem keringat yang terdapat di pinggung, pinggang, paha , betis belakang, terpelihara oleh gerakan rukuk, dan tulang leher, serta saluran saraf memori juga terdapat kelenturannya.
4.I’TIDAL (Pencegah Sakit Kepala dan Pinggang)
Posisi I’tidal bangun dari rukuk membuat aliran darah turun langsung dari kepala, menyebabkan bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan darahnya. Sehinga dapat mencegah saraf keseimbangan tubuh kita sangat berguna untuk menghilangkan sakit kepala dan pingsan dengan tiba-tiba.
5.SUJUD (Pencegahan Koroner dan Stroke)
Pada saat sujud pembuluh darah nadi balik, dikunci dipangkal paha, sehingga tekana darah akan lebih banyak dialirkan kembali ke jantung dan di pompa ke kepala. Posisi sujud adalah cara maksimal untuk mengalirkan darah dan oksigen ke otak dan anggota tubuh di kepala. Posisi dujud adalah teknik terbaik untuk membongkar sumbatan pembuluh darah jantung sehingga mencegah koroner. Juga membuat pembuluh darah halus di otak mendapat tekanan lebih, sehingga bisa mencegah stroke.
6.DUDUK 2 SUJUD (Duduk Perkasa)
Tekukan kaki dan jari kaki dapat menyeimbangkan sistem elektrik dan saraf keseimbangan tubuh kita. Posisi duduk 2 sujud memperbaiki dan menjaga kelenturan saraf keperkasaan yang banyak terdapat pada bagian paha dalam, cekungan lutut sampai ibu jari kaki. Akibat lenturnya saraf keperkasaan ini akan mencegah diabetes, prostate dan hernia.
7.DUDUK TAHIYYAT AWAL (Duduk Pembakaran)
Posisi duduk ini jika agak lama sehingga lipatan paha dan betis bertemu, akan mengaktifkan kelenjar keringat sehingga dapat mencegah pengapuran. Pembuluh darah balik di atas pangkal kaki tertakan sehingga darah akan memenuhi seluruh telapak kaki menyebabkan pembuluh darah di pangkal kaki mengembang. Gerakkan ini akan menjegah agar kaki optimal menopang tubuh kita.
8.DUDUK TASYAHHUD AKHIR (Keseimbangan Saraf dan Penyembuhan Wasir)
Posisi duduk ini lebih baik dari bersila. Dalam ilmu yoga kalau pergelangan kaki akan dipegang, lalu tekan diarea cekungan akan berguna untuk membongkar pengapuran dikaki kiri. Duduk ini membuat saraf keseimbangan yang berhubungan dengan saraf mata akan terjaga dengan baik.
9.SALAM (Terapi Penyakit Kepala)
Gerakan salam jika dilakukan secara maksimal, bermanfaat untuk menjaga kelenturan urat leher. Berkat kontraksi otot-otot di kepala dihasilkan energi panas dan zat-zat yang diperlukkan untuk rehabilitasi jaringan yang rusak. Salam kanan dan kiri secara maksimal, mencegah penyakit kepala dan tengkuk kaku.

tidaklah engkau ciptakan semua ini sia2, maha suci engkau ya Alloh, lindungilah aq dari siksa neraka..
AllohuAkbar… wassalam..



Sumber


Selengkapnya...

Kebiadaban Pelaku Pelanggar HAMH (Hak Asasi Mahluk Hidup)

Berawal dari sebuah cerita seorang kawan dikala survey berlangsung menjadi daya tarik yang sangat menarik dan memiliki medan magnet yang sangat kuat di kepala untuk ingin menguak lebih dalam lagi cerita kawan tersebut.

Pembukaan lahan guna kepentingan umat manusia dari sisi sosial yang dianggap bisa menutupi kebutuhan pasar yang semakin merosot ternyata tidak lepas dari permasalahan-permasalahan sosial sendiri yang timbul, dimulai dari ijin, pra pelasanaan, pasca pelasanaan sampai dengan fase finshing program. Namun disisi lain dari permasalah sosial yang timbul ada beberapa permasalah lingkungan yang cukup berakibat fatal dan berdampak sangat kontradiktif untuk di angkat dalam sebuah kasus kriminal HAMH (Hak Asasi Mahluk Hidup), dimana tidak hanya manusia didalamnya namun juga segala bentuk yang membutuhkan oksigen dan senyawa lainya tentunya.

Permasalahan lingkungan tak lepas dari sebuah permasalahan yang timbul akibat dampak negatif yang ditimbulkan dari segi perusakan dan pembunuhan yang merugikan satu komunitas besar mahluk hidup. Indonesia khususnya kaltim dalam hal pembukaan lahan baik guna kepentingan pemerintah (negara) ataupun secara individu guna memperkaya kebutuhan pribadi cukup meresahkan hingga saat ini.

Dalam wacana yang dikeluarkan oleh beberapa media tentang kasus-kasus lingkungan di Kaltim tidak sedikit yang lolos dari jerat hukum dimana sebagian kasus dilempar tangankan kepada pihak-pihak lokal (masyarakat sebagai kambing hitam) bahkan terjadi peralihan isu untuk menutupi kebusukan para pemangku kebijakan dari pelaku kasus-kasus tersebut.

Contoh kasus yang melibatkan pejabat Provinsi baik orang nomor satu bahkan kepala dinas terkait yang saat ini sedang menjalani proses penahanan merupakan satu bukti kebusukan dari kasus-kasus lingkungan yang terjadi di Kaltim saat ini. Guna menutupi wacana tersebut sebagian antek dan penjilat mulai berkoar bak jilatan api yang disemburkan para naga-naga dalam film-film yang tidak masuk di akal guna mencari posisi di mata para pejabat tersebut dan nantinya mendapat sesuatu hal yang lebih dari hasil liur jilatan meraka guna menutupi isi perut buncit dan semir sepatu mengkilat mereka.

Perampasan hak dari HAMH (Hak Asasi Mahluk Hidup) dinilai sebuah kejahatan pidana yang cukup Crusial dan menghawatirkan, Satwa salah satunya, dimana pembukaan dari lahan-lahan yang merupakan habitat perkembang biakan bagi satwa terampas dengan berpuluh-puluh bahkan ratusan ijin yang dikeluarkan pihak pemangku kebijakan untuk mengyingkirkan bahkan membunuh secara perlahan-lahan habitat satwa tersebut secara tidak langsung bahkan secara sengaja.

Dari beberapa kasus pembukaan lahan yang di hubungkan dengan perampasan HAMH ada beberapa jenis satwa yang dianggap memiliki tingkat kerawanan punah sangat tinggi, salah satunya Orangutan, dimana orangutan merupakan sentral produktifitas pertumbuhan jenis-jenis vegetasi yang penyeberanya tumbuhnya merata yang dilakukan secara alamiah oleh satwa tersebut (faktor pakan dan biologis).

Dikatakan jumlah Orangutan diKalimantan khususnya Kalimantan Timur masih cukup tinggi dibanding pulau Sumatera secara keseluruhannya yang didasari dari hasil riset beberapa peneliti yang konsisten terhadap pekembangan habitat Orangutan yang hanya terdapat di pulau Kalimantan (Borneo) dan pulau Sumatera dan merupakan habitat endemik dari tingkat Primer Forest (PF) yang dulunya masih menutupi sebagian kawasan Indonesia namun saat ini tidak lagi berlaku. Pembukaan lahan mengkibatkan habitat perilaku alami Orangutan berbalik arah dari perilaku tersebut, perilaku ini menjadi satu pemandangan yang dinggap merugikan sebagian orang (Petani-Pekebun) bahkan pihak perusahaan yang memiliki program rehabilitasi dengan jenis vegetasi tertentu yang dianggap Orangutan adalah pakan mereka namun bagi para petani-pekebun bahkan pihak perusahaan adalah hama yang dapat merugikan mereka.

Dalam satu isu kasus yang terjadi saat ini, dimana Orangutan dan beberapa jenis satwa yang dianggap hama mempunyai nilai komersial yang cukup menguntungkan bagi para pelaku kejahatan HAMH merebak di sebuah kawasan perkebunan sawit, dimana pihak pengelola perkebunan mencoba menekan laju kerugian akibat gangguan satwa yang di anggap sebagai hama dalam masa proses program kerja berjalan.

Terdapat beberapa tawaran yang menarik hati bagi para pelaku guna terus memburu bahakan mencoba mencari celah lain untuk meraup keuntungan sepihak dari satwa yang dianggap hama tersebut, dimana termasuk Orangutan didalamnya, mulai dari pembunuhan yang diberi nilai tawar besar dengan bukti yang harus diserahkan sampai dengan proses penguburan yang juga memiliki nilai komersil.

Adapun daftar satwa yang dianggap hama dan nilai komersil yang ditawarkan tersebut diantaranya:
1. Orangutan: kepala
2. Tringgiling: ekor
3. Monyet ekor panjang: kepala
4. Berok (monyet tak berekor): kepala
5. Babi: kepala
6. Tikus/Bajing/Tupai: badan
Sampai dengan penguburan Orangutan diberikan harga.

Kasus ini cukup meresahkan dan dapat berujung pidana dimana terdapat beberapa jenis satwa yang termsuk dilindungi dan diatur oleh pihak hukum Internasional, baik pelaku dari pihak masyarakat yang terlibat langsung maupun dari pihak perusahaan yang memiliki wewenang perintah terhadap kasus tersebut.

Rotasi dari keberadaan beberapa mahluk hidup khususnya satwa memiliki peran penting dalam rantai makanan kehidupan guna keberlanjutan umat manusia secara khususnya.



Sumber

Selengkapnya...