Rabu, 28 Juli 2010

Ihya'ut Turats menyimpang dalam manhaj - Fatwa Ulama (1)

Penulis : Al Ustadz Abu Karimah Askari bin Jamal Al-Bugisi

FATWA PARA ULAMA TENTANG IHYA’ AT-TUROTS

“BUKU EMAS”, itulah pujian dari para pendukung Ihya’ At-Turots terhadap tulisan Abu Abdil Muhsin Firanda Ibnu Abidin –semoga Allah Ta’ala memberi hidayah kepadanya dan kepada kita semua-. Di dalam bukunya Firanda menerapkan beberapa kaidah tentang masalah khilaf, hajr dan yang lainnya yang tidak didudukkan pada tempatnya. Dengan berbagai dalih –bukan dalil- ia mengemukakan beberapa alasan tentang pembelaannya terhadap “Jum’iyyah Hizbiyyah” ini sampai kepada tingkat -bukan saja membolehkan untuk mengambil dana darinya- bahkan menganjurkan untuk berta’awun bersamanya dan meminta dana darinya (Lerai …, hal.242).

Sebenarnya, syubhat dari Al-Akh Firanda ini termasuk syubhat yang sudah sangat klasik dan sudah dibantah oleh para ulama yang mengerti tentang seluk-beluk dan kenyataan yang terjadi di lapangan di berbagai negara, yang menimbulkan dampak yang amat negatif disebabkan masuknya bantuan dari yayasan ini. Karena permasalahan ini mulai dikaburkan kembali dan dimunculkan anggapan bahwa yayasan ini adalah yayasan yang dibangun di atas Manhaj Salaf, maka perlu kita ingatkan kembali kepada kaum muslimin sebagai bentuk pengamalan dari hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam : ”Agama itu adalah nasehat.”

Untuk itulah tulisan ini akan kami bagi menjadi beberapa bagian, disebabkan keterbatasan waktu dan sempitnya kesempatan untuk menulis, maka saya akan berusaha menulis secara bertahap dan memberi bantahan dan tanggapan terhadap “BUKU EMAS” yang sekarang ini menjadi pedoman setiap Turotsi. Akhirnya, kami tetap mengharapkan kritikan yang membangun dan bersifat ilmiah terhadap apa yang akan saya tulis, sebab setiap manusia tidak pernah luput dari kesalahan, namun yang terbaik tentunya yang bertaubat kepada Allah Ta'ala. Dan seorang Salafi adalah yang selalu menjadikan prinsipnya “Rujuk kepada kebenaran lebih baik daripada berkelanjutan di atas kebatilan”. Semoga Allah Ta’ala senantiasa memberikan taufiq kepada kita semua, terkhusus kepada diri ana pribadi dan semoga Allah Ta'ala senantiasa memberi manfaat kepada kaum muslimin terhadap apa yang kami tulis dan senantiasa menjaga kita dari berbagai macam fitnah yang zhahir maupun batin. Amin, ya mujibas saailin.


Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar