Rabu, 28 Juli 2010

NAWAAQIDHUL ISLAAM (2)

6. Barangsiapa yang memperolok-olok (melecehkan) sedikit saja dari ajaran Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam atau memperolok-olok masalah pahala dan siksanya maka sungguh dia telah kafir.
Allah berfirman yang artinya: "Katakanlah, apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kalian selalu berolok-olok. Tidak usah kalian minta maaf, karena kalian kafir sesudah beriman". (At-Taubah:65-66).

Asy-Syaikh Asy-Syanqithy dalam tafsirnya, menjelaskan bahwa sikap tidak hormat kepada Rasul atau menganggap kurang atau menghinanya maka sungguh ini telah menjadikan dia kufur. (Adhwa'ul Bayan jilid VII).
Makanya, kita tidak boleh memperolok-olok ajaran/sunnah Rasulullah seperti memelihara jenggot, mamakai kain di atas mata kaki dan sunnah yang lainnya karena akan terkena ancaman dalam ayat tadi tanpa kita sadari, na'udzu billah min dzalik.

7. Sihir dan darinya seperti sulap dan pelet juga jampi-jampi (serta perdukunan-red), maka barangsiapa yang mengerjakannya atau meridhainya, sungguh telah kufur.
Sihir termasuk syirik karena 2 hal:
(1). di dalamnya terdapat permintaan bantuan terhadap syetan-syetan atau bergantung kepadanya atau mendekatkan diri dari apa-apa yang dimaukan syetan tersebut;
(2). di dalam ilmu sihir tersebut berarti seseorang telah mengaku mengetahui ilmu ghaib yang berarti telah berserikat dalam ilmu ghaib. (Lihat Tafsir As-Sa'dy)

8. Memberikan loyalitas (kecintaan, kasih sayang dan pertolongan) kepada kaum musyrikin dan memberikan pertolongan kepada mereka di atas kaum muslimin.
Yang berhak untuk diberikan Al-Wala' (loyalitas) ada 2 macam:
(1). secara muthlaq, yaitu orang beriman yang menegakkan/menjalankan syari'at Allah secara sempurna;
(2). orang yang berhak mendapatkan loyalitas di satu sisi dan berhak mendapat bara' (kebencian) di sisi lain yaitu ahli ma'shiyat dan ahli bid'ah (selama bid'ahnya tidak sampai kufur).
Sedangkan orang kafir/musyrik tidak boleh diberikan loyalitas sedikitpun.

9. Barangsiapa yang berkeyakinan bahwa sebagian orang dibolehkan mendapatkan kelonggaran untuk keluar dan tidak mengikuti syari'atnya Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam seperti halnya telah diberi kelonggaran kepada Khidhir untuk keluar (tidak mengikuti) dari syari'atnya Nabi Musa 'Alaihis salam maka sungguh dia telah kafir.

10. Barangsiapa yang berpaling dari mempelajari agama Allah dan berpaling dari mengamalkannya sungguh telah kafir.
Ibnul Qayyim dalam Madaarijus Saalikiin menjelaskan tentang keadaan orang tersebut: "Dia tidak mau menggunakan pendengaran dan hatinya untuk mendengarkan apa-apa yang dibawa Rasul, tidak membenarkannya dan tidak pula mendustakannya dan tidak memberikan kecintaan dan kebencian dan tidak memperhatikan sama sekali syari'at Allah dan Rasul-Nya".
Ibnul Qayyim berkata: "Sebab turunnya 'adzab karena 2 hal:
(1). berpaling, tidak mau mempelajari agama Allah;
(2). tidak mau beramal dalam agama Allah (tidak mau memperhatikan kewajiban dan perintah-perintah-Nya)". Dalilnya adalah firman Allah: "Dan siapakah yang lebih zhalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling daripadanya? Sesungguhnya Kami akan memberikan pembalasan kepada orang-orang yang berdosa". (As-Sajdah:22).

Sepuluh hal ini adalah yang sering dilakukan, bukan membatasi hanya 10 hal. Tetapi secara umum yang membatalkan keislaman adalah:
(1). menentang perkara yang sudah diketahui dari agama akan keharusan pengetahuannya (seperti kewajiban rukun Islam);
(2). mengerjakan perbuatan-perbuatan kekufuran;
(3). mengucapkan kekufuran;
(4). meyakini dengan keyakinan-keyakinan yang kufur dan
(5). meninggalkan dan berpaling dari agama Allah. (Lihat As`ilah Wa Ajwibah Fil Kufri Wal Iman soal pertama).
Untuk menghindari hal-hal yang dapat membatalkan keislaman, kita harus mempelajari agama kita dengan baik dan mengamalkannya serta berdo'a kepada Allah agar diselamatkan dari hal-hal tersebut.
Allaahumma innaa na'uudzubika min annusyrika bika syai`an-na'lamuh, wanastaghfiruka limaa laa na'lam. Aamiin Ya Mujiibas Saa`iliin.Wallaahu a'lamu bish-shawaab.

Maraji':
1. Majmuu'atut Tauhid karya 'ulama-'ulama besar.
2. As`ilah Wa Ajwibah Fil Kufri Wal Iman, Asy-Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdullah Ar-Rajihiy.



Mau dapat uang Gratis, dapat kan di http://roabaca.com/forum/index.php/topic,87.0.html

Artikel Yang Berhubungan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar