MEMBIASAKAN berpuasa setelah puasa Ramadhan adalah sebagian dari tanda diterimanya amalan puasa Ramadhan seseorang. Karena jika Allah Swt. menerima amalan hamba-Nya, maka Ia akan memberikan taufik pada amalan shalih selanjutnya.
“Balasan dari amalan kebaikan adalah amalan kebaikan selanjutnya. Barangsiapa melaksanakan kebaikan kemudian dia melanjutkan dengan kebaikan selanjutnya, maka itu adalah tanda diterimanya amalan yang pertama. Begitu pula orang yang melaksanakan kebaikan lalu dilanjutkan dengan melakukan kejelekan, maka ini adalah tanda tidak diterimanya amalan kebaikan yang telah dilakukannya,” begitu pendapat sebagian ulama salaf.
Puasa sunnah enam hari di bulan Syawal mempunyai keutamaan yang sangat istimewa.
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.” (H.R. Muslim dari Abu Ayyub Al-Anshori)
Bagaimana cara melakukan puasa sunnah ini?
An-Nawawi mengatakan, “Para ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa paling utama melakukan puasa enam hari di bulan Syawal secara berturut-turut (sehari) setelah shalat ‘Idul Fitri. Namun jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal, maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadhan.” (Syarh Muslim)
Apabila seseorang menunaikan puasa sunnah enam hari di bulan Syawal terlebih dahulu dan ia masih ada tanggungan puasa (memiliki qadha puasa Ramadhan), maka puasanya dianggap puasa sunnah mutlaq (puasa sunnah biasa) dan tidak mendapatkan ganjaran puasa Syawal.
Allahu a’lam bish-shawaab.
***
8 Syawal 1430 H/27 September 2oo9 o8:o9 p.m.
Allah, beri kami hidayah untuk menunaikannya dengan sebaik-baiknya
Selengkapnya...
Rabu, 30 September 2009
Six Days in Syawal
Selasa, 29 September 2009
Hukum Pygmalion - Hukum Berpikir Positif
Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus. Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dan isenangi teman dan tetangganya.
Pygmaliondikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.
* Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel. Tetapi Pygmalion berkata, “Untunglah, lapangan yang lain tidak sebecek ini.”
* Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, “Kikir betul orang itu.” Tetapi Pygmalion berkata, “Mungkin orang itu perlu mengeluarkan uang untuk urusan lain yang lebih perlu”.
* Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidak mengumpat. Ia malah merasa iba, “Kasihan, anak-anak itu kurang mendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya.”
Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan dari segi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikir buruk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-hal baik dibalik perbuatan buruk orang lain.
Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayu yang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketika sudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patung itu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik.
Kawan-kawan Pygmalion berkata, “Ah,sebagus- bagusnya patung, itu cuma patung, bukan isterimu.”
Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul. Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.
Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargai sikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepada Pygmalion, yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul.. Begitulah, Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalah wanita tercantik di seluruh negeri Yunani.
Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak pola berpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatu keadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadi positif.
Misalnya,
* Jika kita bersikap ramah terhadap seseorang, maka orang itupun akan menjadi ramah terhadap kita.
* Jika kita memperlakukan anak kita sebagai anak yang cerdas, akhirnya dia betul-betul menjadi cerdas.
* Jika kita yakin bahwa upaya kita akan berhasil, besar sekali kemungkinan upaya dapat merupakan separuh keberhasilan.
Dampak pola berpikir positif itu disebut dampak Pygmalion.
Pikiran kita memang seringkali mempunyai dampak fulfilling prophecy atau ramalan tergenapi, baik positif maupun negatif.
* Kalau kita menganggap tetangga kita judes sehingga kita tidak mau bergaul dengan dia, maka akhirnya dia betul-betul menjadi judes.
* Kalau kita mencurigai dan menganggap anak kita tidak jujur, akhirnya ia betul-betul menjadi tidak jujur.
* Kalau kita sudah putus asa dan merasa tidak sanggup pada awal suatu usaha, besar sekali kemungkinannya kita betul-betul akan gagal.
Pola pikir Pygmalion adalah berpikir, menduga dan berharap hanya yang baik tentang suatu keadaan atau seseorang. Bayangkan, bagaimana besar dampaknya bila kita berpola pikir positif seperti itu. Kita tidak akan berprasangka buruk tentang orang lain.
Kita tidak menggunjingkan desas-desus yang jelek tentang orang lain. Kita tidak menduga-duga yang jahat tentang orang lain.
Kalau kita berpikir buruk tentang orang lain, selalu ada saja bahan untuk menduga hal-hal yang buruk. Jika ada seorang kawan memberi hadiah kepada kita, jelas itu adalah perbuatan baik. Tetapi jika kita berpikir buruk,kita akan menjadi curiga, “Barangkali ia sedang mencoba membujuk,” atau kita mengomel, “Ah, hadiahnya cuma barang murah.” Yang rugi dari pola pikir seperti itu adalah diri kita sendiri. Kita menjadi mudah curiga. Kita menjadi tidak bahagia.
Sebaliknya, kalau kita berpikir positif, kita akan menikmati hadiah itu dengan rasa gembira dan syukur, “Ia begitu murah hati. Walaupun ia sibuk, ia ingat untuk memberi kepada kita.”
Warna hidup memang tergantung dari warna kaca mata yang kita pakai.
* Kalau kita memakai kaca mata kelabu, segala sesuatu akan tampak kelabu. Hidup menjadi kelabu dan suram. Tetapi kalau kita memakai kaca mata yang terang, segala sesuatu akan tampak cerah. Kaca mata yang berprasangka atau benci akan menjadikan hidup kita penuh rasa curiga dan dendam. Tetapi kaca mata yang damai akan menjadikan hidup kita damai.
Hidup akan menjadi baik kalau kita memandangnya dari segi yang baik. Berpikir baik tentang diri sendiri. Berpikir baik tentang orang lain. Berpikir baik tentang keadaan. Berpikir baik tentang Tuhan.
Dampak berpikir baik seperti itu akan kita rasakan.. Keluarga menjadi hangat. Kawan menjadi bisa dipercaya. Tetangga menjadi akrab. Pekerjaan menjadi menyenangkan. Dunia menjadi ramah. Hidup menjadi indah. Seperti Pygmalion, begitulah.
Selengkapnya...
Kamis, 24 September 2009
Tulisan Email-Email yang Lucu dari Temen Chat
Sudah selesai ramadhan dapat email lucu-lucu dari temen chat. wahh makasih nih sebagian aku upload di blog aku. Salam untuk semua yang ada di jauh dari mata, tapi insya allah tetap berada di dalam hati. Salam
Dari tri_purwanto3 (sragen) :
Mohon maaf kalau ada salah ketik salah klik, salah kata dan salah copy paste... Semoga kita kembali bersih seperti hard disk yang baru di format... Tak ada virus kebatilan, tak ada spam kesalahan, tak ada temporary kesalahan, dan tak ada bad sektor kelakuan... Semua bersih karena semua ingin memaafkan dan dimaafkan... Mohon Maaf Lahir dan Batin Taqabbaallahu minna waminkum
Dari fajriahlasahido :
Sepuluh jari tersusun rapi, bunga melati pengharum hati, msg dikirim pengganti diri, memohon maaf setulus hati atas lisan yg tak terjaga, janji yg tak ditepati, dan niat yg tak suci serta hati yg tdk ikhlas. Taqobalallahu minna waminkum...Minal Aidin wal Faidzin Idul Fitri 1430H moga kita berjumpa lagi di Syawal Thn Depan Amin..
Thank ya, mas-mas yang telah kasih aku email yang baik- baik, semoga allah memberikan rahmat nya untuk kita semua nya, Amin.
Selengkapnya...
Taqobalallahu MInna Wa Minka
Para shahabat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bila bertemu di hari Id sebagian mereka mengatakan kepada sebagian yg lain:تَقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكَ (Taqobalallahu MInna Wa Minka) “Semoga Allah menerima dari kami dan dari kamu.
” {Lihat pula masalah ini dalam Ahkamul ‘Idain karya Ali Hasan hal. 61 Majmu’ Fatawa 24/253 Fathul Bari karya Ibnu Rajab 6/167-168} Sahabat...Ijinkan Kami Mengucapkan hal yang sama untuk menyambut Idul Fitri ini..Semoga kita benar benar kembali Fitri dan seiring dengan diterima amal ibadah oleh Alloh.
Selengkapnya...
Selasa, 15 September 2009
LDII Tidak Mengajarkan Terorisme
Dengan maraknya informasi tentang terorisme sekarang ini, ternyata ada juga pihak-pihak yang memanfaatkannya. Moment tentang terorisme juga dimanfaatkan oleh pihak yang tidak senang dengan LDII untuk menyudutkan LDII. Mereka memberikan informasi bahwa pengajian LDII mengajarkan terorisme.
Dalam kesempatan ini kami meluruskan informasi yang tidak benar tersebut. Fakta yang sebenarnya adalah “LDII Tidak Mengajarkan Terorisme“. Jadi tuduhan bahwa LDII mengajarkan teroris itu hanya fitnah dan merupakan tuduhan yang tidak mendasar.
LDII itba’ terhadap fatwa MUI bhw terorisme bukan jihad, sebab terorisme membuat keonaran, merugikan siapapun. Bahkan LDII anti terorisme. Terorisme bertentangan dengan ajaran islam. LDII komit terhadap mewujudkan kebersamaan, persatuan, keadilan dan kesejahteraan bangsa Indonesia. LDII bukan teroris, ajaran yg diajarkan adalah Qur’an dan Hadits. Sebagai Ormas Islam LDII menganggap Pancasila , UUD 45 dan NKRI adalah Final untuk membawa bangsa dan Indonesia mewujudkan Baldatun Toyyibatun Warobbun Gofur.
Tuduhan terorisme terhadap LDII sangat tidak berdasar dan ini jelas bahwa ada pihak-pihak tertentu yang ingin memecah belah umat Islam. Dan memperkeruh suasana dan semangat amaliah ibadah ummat Islam. Apalagi di bulan ramadhan seyogyanya kita ber-FASTABIQUL KHOIROT.
Untuk itu kami himbau kepada sesama umat Islam khususnya kepada warga LDII untuk tetap sabar dan waspada serta mengedepankan semangat ukhuwah islamiyah dan selalu ber tabayyun dalam menyelesaikan persoalan bersama. [Press Release DPP LDII]
Selengkapnya...
Sabtu, 12 September 2009
Aku Dimakamkan Hari Ini
Aku Dimakamkan Hari Ini
>
>Perlahan, tubuhku ditutupi tanah,
>perlahan, semua pergi
>meninggalkanku,
>masih terdengar jelas langkah-langkah terakhir mereka,
>aku
>sendirian, di tempat gelap yang tak pernah terbayang,
>sendiri, menunggu
>keputusan.. .
>Istri, belahan hati, belahan jiwa pun pergi,
>Anak, yang di
>tubuhnya darahku mengalir, tak juga tinggal,
>Apatah lagi sekedar tangan
>kanan, kawan dekat, rekan bisnis, atau orang-orang lain,
>Aku bukan
>siapa-siapa lagi bagi mereka.
>
>
>Istriku menangis, sangat pedih, aku pun
>demikian,
>Anakku menangis, tak kalah sedih, dan aku juga,
>Tangan kananku
>menghibur mereka,
>kawan dekatku berkirim bunga dan ucapan,
>tetapi aku
>tetap sendiri,
>disini, menunggu perhitungan ...
>
>Menyesal sudah tak
>mungkin,
>Tobat tak lagi dianggap,
>dan ma'af pun tak bakal didengar,
>aku
>benar-benar harus sendiri...
>
>Tuhanku, (entah dari mana kekuatan itu
>datang, setelah sekian lama aku tak lagi dekat dengan-Nya),
>jika Kau beri aku
>satu lagi kesempatan,
>jika Kau pinjamkan lagi beberapa hari
>milik-Mu,
>beberapa hari saja...
>Aku akan berkeliling, memohon ma'af pada
>mereka,
>yang selama ini telah merasakan zalimku,
>yang selama ini sengsara
>karena aku,
>yang tertindas dalam kuasaku,
>yang selama ini telah aku sakiti
>hatinya
>yang selama ini telah aku bohongi
>Aku harus kembalikan, semua
>harta kotor ini,
>yang kukumpulkan dengan wajah gembira,
>yang kukuras dari
>sumber yang tak jelas,
>yang kumakan, bahkan yang kutelan.
>
>
>Aku
>harus tuntaskan janji-janji palsu yg sering ku umbar dulu.
>
>
>Dan
>Tuhan,
>
>beri lagi aku beberapa hari milik-Mu,
>untuk berbakti kepada
>ayah dan ibu tercinta,
>teringat kata-kata kasar dan keras yang menyakitkan
>hati mereka,
>maafkan aku ayah dan ibu,
>mengapa tak kusadari betapa besar
>kasih sayangmu ...
>
>beri juga aku waktu,
>untuk berkumpul dengan istri
>dan anakku,
>untuk sungguh-sungguh beramal soleh,
>Aku sungguh ingin
>bersujud dihadapan-Mu,
>bersama mereka ...
>
>begitu sesal diri
>ini,
>karena hari-hari telah berlalu tanpa makna penuh
>kesia-siaan,
>kesenangan yang pernah kuraih dulu,
>tak ada artinya sama
>sekali ...
>mengapa ku sia-siakan saja,
>waktu hidup yang hanya sekali
>itu,
>andai ku bisa putar ulang waktu itu ...
>
>Aku dimakamkan hari
>ini,
>dan semua menjadi tak terma'afkan,
>dan semua menjadi
>terlambat,
>dan aku harus sendiri,
>untuk waktu yang tak terbayangkan
>...
>
>
>( Riza P.N )
>
>Milis Feui82
>
>Dikirim oleh: Gatot
>Wagiono
>
Selengkapnya...
Air zamzam
Ada sekelompok orang yang berusaha menandingi air zam-zam dengan membuat air mineral tandingan dengan beragam nama dan kandungan, ada hexagonal, ada air RO air mineral dsb. Komposisi air buatan ini dipadukan dari elemen-elemen kimiawi seperti yang terdapat pada air zam-zam. Namun setiap kali kandungan-kandungan mineral yang lumrah dijumpai pada air zam-zam dipadukan dengan maksud agar serupa dengan air zam-zam, saat itulah dari segala usaha percobaan yang mereka lakukan mengalami kegagalan. Kenyataan ini sebagai bukti kuat atas salah satu keajaiban ilahi pada air (zam-zam) ini.
Tak ketinggalan, tekhnologi modern pun telah menetapkan bahwa air zam-zam sangat berbeda jauh dengan seluruh jenis air di seluruh dunia. Bahwasanya zat-zat yang dikandung air zam-zam tidak lain berasal dari kekhususan yang diturunkan oleh Allah, halmana tak ada seorang pun di dunia ini mengetahui rahasia yang menyelimutinya meski ia tahu persis unsur-unsur mineral yang terdapat dalam air zam-zam.
Sejak beberapa tahun belakangan Dr. Muhammad Izzat Al Mahdi, beliau adalah seorang dosen geologi di Akademi Pengajaran dan Penelitian Ekosistem pada Universitas Ainu Syams Mesir melakukan riset yang menegaskan bahwa air zam-zam tak bisa ditandingi karena memiliki keistimewaan tertentu yang menjadikannya air spesial bila dibandingkan dengan berbagai jenis air di seluruh dunia ini.
Dan di antara keistimewaan- keistimewaan yang dikandung air zam-zam dari hasil riset yang beliau lakuan antara lain:
Untuk Artikel lebih lanjut
Sifat air zam-zam tidak akan membusuk dan menjadi apek. Rasa, warna dan baunya tidak pernah berubah sama sekali sebagaimana sifat madu lebah yang tidak terpengaruh oleh perubahan suhu. Berbeda jauh dari sifat berbagai jenis air lainnya, seperti air sungai, air laut, air hujan maupun air tanah. Yang demikian itu disebabkan zat-zat kimiawi air zam-zam itu sendiri yang sangat resisten terhadap serangan kuman, bakteri dan mikroba.
Sebagai tambahan, air zam-zam adalah salah satu yang termasuk kategori air mineral yang lazim dikenal oleh dunia sebagai bahan terapi pengobatan. Dan sebagian keajaiban air zam-zam, yaitu rasanya yang manis sedangkan unsur garamnya sangat tinggi. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan bagi siapa saja yang telah meneguknya tidak akan merasa keasinan meski kadar garamnya sangat tinggi. Seandainya kadar garam air zam-zam ini terdapat pada jenis air lainnya niscaya tak seorang pun sanggup untuk meminumnya.
Ini merupakan bagian kecil dari berlimpahnya keistimewaan air zam-zam halmana Rasulullah sendiri telah menegaskan dalam sabdanya semenjak lebih dari seribu empat ratus tahun yang lalu:
“Sebaik-baik air di permukaan bumi adalah air zam-zam yang dapat dipakai sebagai makanan yang mengenyangkan dan sebagai obat dari berbagai penyakit.”
Rasulullah Shalallahu ‘Alahi wa Sallam juga bersabda:
“Air zam-zam tergantung dari niat yang meminumnya. Bila engkau meminumnya dengan mengharapkan kesembuhan niscaya Allah akan mengobatimu. Dan jika engkau meminumnya agar menghilangkan rasa lapar, Allah akan mengenyangkanmu. Dan jika engkau meminumnya sebagai pelepas dahagamu, maka Allah akan menghilangkan rasa hausmu. Ia tak lain adalah galian Jibril dan minuman Ismail dari Allah.” Yakni pada awalnya Allah mengeluarkannya dari perut bumi untuk memberi minum Ismail.
Disyariatkan bagi siapa saja agar meminum air zam-zam seusai melakukan thawaf di Ka’bah dan shalat dua raka’at di Maqam Ibrahim. Seorang ulama bernama Abdullah bin Al Mubarak pada suatu kesempatan mampir di sumur zam-zam untuk dapat minum air zam-zam. Sesaat sebelum minum beliau menghadap kiblat seraya berucap: “Air zam-zam tergantung dari niat orang yang meminumnya. Saat ini aku akan minum air zam-zam dengan tujuan agar aku tidak akan pernah kehausan pada hari kiamat kelak”. Lalu beliau pun minum.
Selengkapnya...
Kamis, 10 September 2009
" Berikir dan Bertindak "
Kata bijak hari ini adalah tentang Berpikir dan Bertindak. Dalam hubungannya dengan berpikir dan bertindak maka kegagalan pun di bagi 2 penyebabnya, seperti ini bunyi kata bijaknya.
Kegagalan dapat disebabkan oleh dua hal yaitu: berpikir tapi tidak pernah bertindak, dan bertindak tapi tidak pernah berpikir. Untuk meminimalkan kegagalan, kalau ditinjau dari uangkapan diatas maka kita perlu berpikir dan bertindak secara seimbang. Saya rasa tidak harus selalu berpikir dulu kemudian baru bertindak, atau bertindak dulu baru berpikir. Dahulukan saja yang mana yang lebih penting. Nah kalau kita memikirkan yang mana dulu berarti duluan berpikir. Kok jadi muter-muter ya? hehe. Saya tau Anda dan saya telah faham maksud kata bijak diatas.
Selengkapnya...
Kamis, 03 September 2009
" Nasihat Bulan Ramadhan "
Wahai manusia! Sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah, rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia disisi Allah Hari-harinya adalah hari-hari paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama.
Jam demi jamnya adalah jam-jam paling utama. Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan-Nya. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu adalah ibadah, amal-amalmu diterima, dan doa-doamu diijabah.
Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan syiyam dan membaca kitab-Nya.
Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu, kelaparan dan kehausan di hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum fukara (fakir) dan masakin (miskin). Muliakanlah orang-orang tuamu, sayangilah yang muda, sambunglah tali persudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya, dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarkannya.
Kasihanilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu. Bertobatlah kepada Allah dari dosa-dosamu.
Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hambanya dengan penuh kasih;Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya, dan mengabulkan mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.
Wahai manusia! Sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa)-mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.
Ketahuilah! Allah Ta'ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri dihadapan Rabb Al-'Alamin.
Wahai manusia! Barangsiapa diantaramu memberi buka kepada orang-orang Mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka disisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan ia diberi ampunan atas dosa-dosanya yang lalu.
(Sahabat-sahabat bertanya:" Ya Rasulullah!Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian." Rasulullah meneruskan:)
Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.
Wahai manusia! Siapa yang membaguskan ahlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirath pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan- Nya di hari Kiamat. Barang siapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakannya pada hari ia berjumpa dengan-nya.
Barangsiapa menyambungkan tali persudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barangsiapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.
Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan , Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardhu baginya adalah ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardhu dibulan yang lain.
Barang siapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa pada bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Qur'an pada bulan-bulan yang lain.
Wahai manusia! sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu.
Amirul Mukminin k.w. berkata,:Aku berdiri dan berkata,"Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama dibulan ini?" Jawab Nabi:Ya abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah".
Selengkapnya...
" Kunci-kunci Menjemput Rezeki Halal dan Berkah "
Seperti seekor burung, untuk mendapatkan rezekinya ia harus membuka kuncinya dan menyemputnya.
Berpagi ia terbang meninggalkan sarangnya, hingga sore menjelang, perutnyapun kenyang terisi makanan untuk melanjutkan hidup bersama anak-anaknya esok hari.
Begitu pula kita sebagai manusia, tentu lebih hebat dari seekor burung yang hanya berbekal paruh, kaki dan sayapnya untuk menjemputnya.
Dengan segenap potensi yang ada pada manusia, kita mulai mencari kunci-kunci untukmembuka pintu rezeki kita yang halal dan barakah itu.
Hal pertama yang bisa kita lakukan adalah berdoa.
Berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala agar kita selalu berada dalam bimbingan dan hidayah-Nya, memohohan menurunkan rezkinya dari langit atau mengeluarkannya dari dalam bumi. Doa adalah senjata dan doa adalah salah satu cara untuk memohon agar taqdir kita selalu dalam kebaikan, kesuksesan dan ridla Allah ta'ala.
Rasulullah mengajarkan kepada kita doa, "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari lemah dan malas, aku berlindung kepadaMu dari sifat penakut dan kebakhilan, aku berlindung kepadaMu dari lilitan hutang dan penindasan orang." (HR. Abu Daud)
Doa yang Dahsyat, Luar biasa…
Doa yang mengajarkan kepada kita bahwa kita harus kuat, bukan lemah, tegar bukan mudah terombang ambing, menjadi yang memberi bukan yang meminta, menjadi tangan di atas bukan tangan yang di bawah. Menjadi pioner bukan menjadi follower. Menjadi manusia yang selalu optimis memandang kehidupan bukan apatis, bahwa semua hal hakikatnya adalah peluang bagi kita untuk menjadi yang terbaik di bidang yang kita kuasai. Kekurangan kita sesungguhnya menjadi motivasi untuk mencari celah-celah potensi diri. Doa yang mengajarkan percaya diri bukan minder, doa yang mengajarkan untuk menjadi pemberi manfaat untuk manusia lain bukan menjadi benalu mereka. "Khairunnaansi anfa'uhum linnaasi" Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lain.
Doa ini juga mengajarkan kita untuk selalu sigap, cekatan dan professional, bukan bermalas diri, karena kemalasan termasuk bahaya laten atas manusia, untuk bertumbuh, berkembang dan berdaya. Rasulullah sangat tahu bahwa manusia menyukai gaya hidup santai, berleha-leha dan mudah menyerah. Padahal untuk menyemput nikmat Allah, manusia harus menyingkirkan beragam kemalasan yang menghinggapinya. Kemalasan biasanya diikuti dengan penyakit lain, yaitu menunda. Manakala kedua hal itu sudah menghinggapinya ia akan membunuh setiap niat baik yang akan kita wujudkan untuk menjadi sebuah amal.
Doa ini juga mengajarkan kepada kita berlidung dari sifat penakut. Sifat penakut timbul dari perasaan kecil, hina, inferior dan memandang orang lain "lebih", entah itu berbentuk atasan, pimpinan, bos, rekan kerja atau lainnya. Perasan takut ini bisa menghalangi kita untuk mengatakan kebenaran itu benar dan kesalahan itu salah. Padahal perasakan takut yang hakiki adalah perasaan takut kepada Allah semata. Takut murka Allah karena dosa dan kesalahan kita. Takut rahmat dan nikmatNya tercabut dari diri kita. Takut kita hidup "sendiri" tanpa bimbingan dan hidayahNya.
Doa ini juga mengajarkan kita untuk berlindung dari kebakhilan. Penyakit kronis yang akhirnya menenggalamkan Qarun dalam perut bumi, karena ia telah kufur terhadap nikmat yang telah di terimanya dari Rabbul Alamin, Penguasa seluruh alam.
Sungguh, harta kita sesungguhnya adalah harta yang kita infakkan kepada manusia lain, entah itu berbentuk shadaqah, zakat, hibah atau hadiah.
Kita bisa belajar dari kedermawanan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang menginfaqkan seluruh harta beliau bahkan nyawa untuk Allah ta'ala. Beliau rela hidup sederhana bersama istri-istri beliau untuk Islam. Bahkan pernah tiga purnama beliau tidak mendapati makanan di rumahnya selain, air putih dan kurma.
Subhanallahu, beliau bukannya miskin papa, atau hina dina tanpa harta, karena seperlima rampasan perang adalah hak beliau, namun mengapa demikian? Tak lain karena harta bagi beliau adalah wasilah untuk mengajak manusia ke jalan Allah ta'ala. Harta beliau bukan di hati, tapi hanyalah di tangan, sehingga dengan mudah beliau menginfakkannya fi sabilillah.
Pernah suatu ketika para shahabat gundah ketika beliau membagi-bagi harta beliau kepada para muallaf, untuk menarik hati mereka kepada Islam. Serta merta beliau menasehati para shahabat yang mulia, bahwa bagi mereka Allah dan Rasul-Nya, sementara bagi para mualaf harta dunia yang tak seberapa. Lelehan air matapun berlinang di mata mata para shahabat yang mulia.
Kita juga belajar dari Abu Bakr radliallahu anhu, beliau meninfakkan seluruh hartanya untuk Islam, lalu apakah beliau menjadi miskin? Tidak, sekali lagi tidak. Beliau bertambah kaya, lantaran memberi. Harta tidak pernah berkurang bahkan bertambah-tambah jumlah dan keberkahannya.
Kita juga bisa belajar dari Shahabat Umar bin Al-Khaththab, Usman bin Affan, Alin bin Abi Thalib, Abdurrahman bin Auf, dan shahabat-shahabat yang lain radliallahu anhum ajmain.
Pendeknya mintalah untuk menjadi penderma, bukan menjadi peminta atau seorang yang bakhil.
Doa ini juga mengajarkan kepada kita untuk berlindung kepada lilitan hutang.
Hutang tidak tercela, apalagi terhadap urusan yang sangat-sangat penting dan mendesak, sementara keuangan kita tidak bisa mengcovernya. Namun hutang haruslah selalu terukur, selalu melihat, apakah kita akan mampu membayarnya? Ataukah kita akan susah untuk membayarnya.
Rasulullah mengajarkan untuk berbuat baik dalam membayar hutang dan menagihnya. Bagi kita yang berhutang, dan telah diberi kemampuan membayarnya, jangan tunda hingga esok hari untuk membayarnya, tapi bagi yang belum mampu hingga jatuh tempo mintalah maaf dan mintalah tenggang waktu untuk melunasinya.
Bagi yang telah sanggup dan menundanya sungguh ia telah berbuat kedzaliman.
Bagi orang yang menghutangi berilah tempo hingga ia mampu, dan ingatlah sesungguhnya ketika seseorang memberi tangguh orang yang hutang, ia telah berbuat kebaikan. Kita berlindung dari lilitan hutang.
Doa ini juga mengajarkan agar kita terlindung dari tekanan dan penindasan manusia. Siapapun kita jika ada pihak lain yang menindas, mengancam, meneror atau apapun kedzaliman lainnya, hati kita akan merasa gundah, tertekan, stress dsb. Maka jalan pertama yang harus kita lakukan adalah, berdoa, dan mulai menenunaikan hak-hak orang lain dengan menunaikan kewajiban kita dan selalu menghitung-hitung diri adakah kedzaliman atas orang lain yang kita perbuat? Sehingga semua hal itu menutup celah manusia berbuat dzalim kepada kita.
Itulah hal pertama yang harus kita lakukan untuk menjemput rezeki yang halal dan berkah.
Wallahu a'lam bish shawaab,
Sumber : Aminuddin, Jakarta, 2 September 2009.
Selengkapnya...
Rabu, 02 September 2009
" Makna Memberi Nafkah "
Riwayat Abu Masud Al-Badri ra.: Dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya seorang muslim, jika memberikan nafkah kepada keluarganya dan ia mengharap pahala darinya, maka nafkahnya itu menjadi sedekah baginya. (Shahih Muslim No.1669)
Riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Setiap hari, di mana para hamba memasuki waktu pagi, pasti ada dua malaikat yang turun. Satu di antara keduanya berdoa: "Ya Allah, berikanlah ganti kepada orang yang berinfak", dan yang satu lagi berdoa: "Ya Allah, berikanlah kemusnahan (kerugian) kepada orang yang enggan berinfak". (Shahih Muslim No.1678)
Selengkapnya...