Assalamu’alaikum wr.wb
Shahabat yang dimuliakan oleh Allah. Semoga jumaat ini yang penuh berkah, memberikan kita kesenangan hati, kebahagiaan, dan ketentraman jiwa. Agar kita dapat melaksanakan aktivitas kita dengan sebaik-sebaiknya usaha.
Innallaha ma’ashabirin. Sungguh Allah bersama dengan orang-orang sabar. Kalam ilahi sering kita dengarkan, saat shahabat kita membantu membesarkan jiwa, agar kita kuat dan tabah menjalani proses kehidupan yang sedang dirancang dengan rancangan terbaik oleh Allah.
Cerita kebenaran tentang rancangan terbaik Allah, yang mau saya sampaikan kepada anda semua. Bulan lalu seorang shahabat saya di Aceh. Sharing kepada saya. Beliau adalah seorang istri dari suami yang telah dikarunia oleh Allah seorang putri. Menjalani karir sebagai sebagai seorang Guru di salah satu sekolah disana.
Selain itu juga, saat itu beliau sedang menyelesaikan program magister tingkat akhir di IAIN Ar-Raniry. Sebagai seorang istri dan juga ibu dari anak yang shalehah insyAllah. Tentu ditambah dengan aktivitas ngajar dan belajar membutuhkan banyak waktu dan harus pintar-pintar membaginya.
Sehingga motivasi untuk menyelesaikan program magisternya sangat besar. Tapi dalam menjalani proses ini. Beliau saat itu merasa kenapa ada saja hambatan untuk bisa mendaftar dan ikut Sidang Thesisnya. Seakan-akan tidak fair. Kok teman-teman nya yang lain lancar-lancar aja.
Proses perbaiki satu persatu dipersiapkan. Walau demikian, tetap tidak bisa mendaftar sidang bulan lalu, melainkan bulan ini (minggu lalu) baru bisa ikut daftar dan sidang. Dan itupun jika di Acc oleh pejabat yang berwenang.
Kemudian, dia sharing kepada saya. Bagaimana caranya agar dia mampu menjalani ini dengan tenang agar tidak stress. Apa yang dialami oleh shahabat saya, mungkin juga pernah kita alami. Walau mungkin konteksnya berbeda. Dan ini adalah persoalan bagaimana menyikapi atas keputusan Takdir yang telah Allah tuliskan.
Saya menawarkan cara pandang Takdir yang telah Allah tetapkan kepada nya dengan “Apakah dengan kamu ngambek, kecewa, kesel dan saudara-saudaranya, memangnya bisa menyelesaikan persoalanmu? Tidak kan?”. Setelah itu saya lanjutkan “Kawan, mungkin penundaan jadwal sidangmu, Allah sedang menyiapkan rancangan yang terbaik untuk mu. Dengan itu kamu bisa menyiapkan atau memperbaiki thesismu menjadi lebih baik. Jika emosimu masih meluap juga, lakukan dzikir atau berwudhu.”
Dia membalas “Mungkin aku kurang sabaran Mad ya? InsyAllah aku usaha untuk menerima ini bagian dari hidupku” saya jawab “Bagus jika kamu memaknai demikian”.
Subhanallah, kemarin dia chating dengan saya. Dia mengabarkan berita gembira, kalau dia sudah sidang dan lulus dengan predikat “Cum Laude”. Kemudian dia katakan “Mad, sungguh ternyata Allah menyiapkan yang terbaik bagiku. Sabar benar-benar membawa berita gembira bagi kita”.
Bogor 23 April 2010
Rahmadsyah,CM. NLP
Trainer & Mind-Therapist I 081511448147 I YM ; rahmad_aceh
www.rahmadsyahnlp. blogspot. com I www.facebook. com/rahmadsyah
Sabtu, 01 Mei 2010
Mind-Therapy ; Berita Gembira bagi Orang Sabar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar