Kamis, 29 April 2010

Meningkatkan Kualitas Senyum

Senyum itu ibadah. Dan ibadah ada aturan mainnya, salah satunya tidak boleh berlebihan. Senyum pun tidak boleh berlebihan dan sembarangan, ada tempat dan saat yang tepat, dimana dan kapan sebaiknya Anda tersenyum.

Tidak sedikit orang tersenyum hanya tatkala ia menginginkan sesuatu dari orang yang ia senyumi. Seharusnya kita tersenyum justru ketika kita sedang memberi sesuatu kepada orang yang kita senyumi. Dan justru sebaiknya bersikap tegaslah ketika kita meminta bantuan orang lain. Tersenyum ketika Anda sedang meminta bantuan adalah tersenyum yang “ada maunya”, dan terkesan miskin. Dan biasanya orang yang ahli meminta, tidak memiliki keahlian lain yang bisa diandalkan, kecuali keahlian “meminta”.

Tapi, tentu saja alangkah baiknya jika Anda berkenan mengawali membaca tulisan ini dengan do’a dan senyuman. Nah, tersenyumlah sekarang juga, please. Ya, begitu dong.

Tahukah Anda, ketika Anda tersenyum maka ada sekitar 26 otot wajah Anda yang dikendurkan, sehingga wajar Anda akan terlihat awet muda tatkala rajin tersenyum. Tapi kalau Anda termasuk yang rajin cemberut maka ketahuilah bahwa ada sekitar 62 otot wajah yang bakal dikencangkan, sehingga tak heran jika orang yang rajin cemberut ia akan awet tua, eh maaf maksudnya cepat tua.

Nah tersenyumlah. Ingat, jangan pernah menunggu bahagia baru Anda mau tersenyum, tapi tersenyumlah maka Anda akan berbahagia.

Senyumlah dengan konsep bibir 1225. Yaitu 1 dari hati, 2 cm ke kiri, 2 cm ke kanan, dan dilakukan selama minimal 5 detik atau lebih baik sampai minimal 7 detik. Insya Allah kebahagiaan plus keikhlasan hadir dalam hidup Anda.

Yakinlah, jika sisi kiri dan sisi kanan bibir Anda melebar dengan seimbang maka Anda akan menjadi pribadi yang menyenangkan, lain halnya jika tidak seimbang, misal 2 cm ke kiri dan minus 1 cm ke kanan, maka mungkin mental kita pun sedang tidak seimbang.

Hati-hati ya konsepnya jangan diubah jadi 1230, cukup 1225 saja, karena konsep 1230 sangat berbahaya, bisa menyebabkan hidup Anda penuh ketidakharmonisan.

Tidak percaya? Coba saja bayangkan apa yang akan terjadi jika 1 hati sedang kesal, lalu bibir Anda maju 2 cm ke depan, dan dilakukan selama 30 detik. Weleh, Ga seimbang kan kalau kamu menyengaja menjadikan bibirmu terlihat konsisten lebih mancung dari hidungmu?

Selanjutnya, agar senyuman Anda lebih ikhlas dan konprehensif maka kedua sudut luar mata Anda terlihat turun dan mata Anda pun terlihat menyipit. Itu sebabnya, orang yang tersenyum tapi kedua matanya masih terbuka lebar, maka sungguh ketulusannya senyumannya harus terus ditingkatkan.

Konprehensifitas sebuah senyuman juga dilihat dari terlihat atau tidak terlihatnya barisan gigi seri di bagian depan mulut Anda. Maka tak heran, dalam bahasa sunda, tertawa disebut dengan istilah “seuri”.

Wallahu alam
Salam Senyum (-;

http://www.facebook.com/?filter=[fb]unread&page=1&sk=messages&tid=1264985668718#!/?filter=[fb]unread&page=1&sk=messages&tid=14263321847

Artikel Yang Berhubungan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar