Senin, 26 April 2010

Tawajjuh dan Talkin Dzikir

Tawajjuh (menghadapkan diri kepada Allah SWT) terjadi dalam Dzikir Sirri. Dzikir Sirri dilakukan dengan menundukkan kepala dalam-dalam, arahkan ke titik lathifah qalbi di bawah puting susu kiri, memejamkan mata, mengatupkan bibir (kalau perlu lidah pun dilipat ke langit-langit atas agar tak ikut bergetar), lalu rasakan asma Allah menelusup masuk ke qalbu.
Apabila sebelumnya telah melakukan Dzikir Jahri dengan tepat maka pada saat Dzikir Sirri di qalbu akan ada rasa:

Rasa terbakar, kehangatan yang menjalar dari api cinta dan rindu kepada Allah SWT.
Rasa tenggelam, terhanyut dalam lautan rahmat Allah SWT, terengkuh dalam pelukan qudrat-Nya dan tertimang dalam buaian iradat-Nya.
Rasa terguncang, terguncangnya jiwa dan raga oleh getaran qalbu yang berdzikir mengingat Allah (QS. Al-Anfal 8:2).
Puncaknya adalah air mata kebahagiaan yang mengalir dari taman taqwa di dalam qalbu.
Burung terbang dengan dua sayap...
Ruh melayang dengan dua dzikir: jahri dan sirri

Talqîn Dzikir
Sebagai persiapan untuk dapat berdzikir dengan baik, qalbu dan lathifah-lathifah yang menjadi sensornya harus mengalami tune up atau initiation lebih dulu. Semua perangkat itu harus menjalani proses aktifasi lebih dulu. Itulah yang disebut dengan talqin dzikir.

Berasal dari kata laqqana (membelajarkan) , maka talqiynâ (pembelajaran) .
Talqin Dzikir = Pembelajaran Dzikir:

Proses ruhaniyah
Menanamkan bibit dzikir ke dalam qalbu murid
Menghubungkan qalbu murid dengan qalbu mursyid agar masuk dalam pantauannya.

Dilakukan oleh wali mursyid (wali pembimbing) yang:

Taqwa
Qalbunya dawâm (ajeg) dalam dzikrullah,
Kuat dalam tawhid,
Tercahayai oleh nur ilahi.

Talqin Dzikir dapat mursyid lakukan melalui wakil talqin.
Cermin yang jernih tak perlu sapuan lap,
Qalbu yang jernih tak peduli ucapan lafazh...
Kalau dzikir hanya sebatas mulut,
Bukankah burung beo peniru nomor satu?
Alla…hu, Huwa…, Hu…

Artikel Yang Berhubungan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar